Header Ads

Menlu AS Hillary Clinton Ditolak Masyarakat Jawa Barat

Agenda kunjungan menteri luar negeri AS Hillary Clinton ke Indonesia pada tanggal 3-4 September ini mendapat kecaman dari Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Jawa Barat dan umat Islam Jawa Barat. Aksi yang dihadiri sekitar 500 orang tersebut digelar dilaksanakan pada Senin (3/9) mulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB di depan Kantor Pemprov Jabar.



Salah seorang orator, Dr. Arim Nashim mengatakan bahwa kunjunan Menlu Hillary Clinton paling tidak membawa 2 agenda, yakni untuk memastikan kontrak PT Freeport di Papua yang seharusnya akan habis tahun 2021 diperpanjang hingga 2041. Selain itu juga untuk memastikan pengembangan dan pembangunan gedung kedubes AS di Jakarta yang luasnya sekitar 3,6 hektar tersebut berjalan dengan mulus. Perlu kita ketahui, bahwa gedung kedubes AS yang rencananya menjadi 10 lantai tersebut adalah yang terbesar ketiga setelah Pakistan dan Irak. Ini artinya menurut Arim, Indonesia sangat “diperhatikan” Amerika.

Ratusan peserta yang hadir meneriakkan yel-yel anti Amerika dan penjajahan serta membentangkan spanduk serta poster penolakan terhadap kedatangan Menlu Hillary Clinton. Say No to Hillary’s Visit, begitu diantara bunyi poster yang dibawa para peserta aksi.

HTI DPD I Jawa Barat juga mendapatkan kesempatan untuk beraudiensi dengan jajaran pemerintah daerah, audiensi ini disambut oleh Bapak Sony selaku Kepala Biro Daerah dan Kerjasama, dalam audiensi ini beliau menyampaikan “Aspirasi tentang kedatangan Menlu AS ini, akan kami sampaikan kepada Bapak Gubernur dan pesan dari HTI Jabar kami respon baik. Kepada HTI beliau mengatakan sudah melakukan diskusi cerdas dan edukasi politik dengan baik. (Noly) [HTIPress/www.al-khilafah.org]









Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.