Setelah di Mesir dan Libya, Para Pemuda Menyerbu Kedubes AS dan Mengibarkan Panji Rasulullah di Sanaa Yaman [f/v]
Para pengunjuk rasa yang didominasi oleh para pemuda meneriakkan takbir dan membawa panji-panji Rasulullah sebagai bukti kecintaan mereka terhadap Rasulullah Saw tercinta untuk membela kehormatan utusan Allah Swt. tersebut.
Beberapa penngunjuk rasa menyerbu pintu gerbang kedutaan, tiga orang pemuda lainnya naik ke atas gedung dan mebawa tulisan "Muhammad kecuali Rasulullah, Bela Utusan Allah". Seperti halnya di Kairo, mereka juga meninggikan bendera Khilafah bertuliskan kalimah tauhid "laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah".
Lagi-lagi, pihak keamanan bukannya berdiri bersama kaum Muslim untuk mebela Rasulullah Saw., malah menjadi pengaman bagi kepentingan asing yang telah menjajah, menjarah, serta menebar ide-ide rusak seperti ide kebebasan termasuk kebebasan untuk menghina Nabi Muhammad Saw. melalui pembuatan film.
Beberapa media melaporkan, polisi Yaman menembak seorang pengunjuk rasa, karena ratusan pengunjuk rasa menyerbu kedutaan besar AS di ibukota Sanaa tersebut. Laporan lain menyebutkan empat orang pengunjuk rasa tewas ditembak mati polisi. Polisi bukannya marah dan ikut membela Rasulullah, malah memaksa kerumunan warga meninggalkan tempat kedutaan.
Menurut kantor berita Xinhua dilaporkan setidaknya satu orang tewas dalam bentrokan, mengutip saksi mata, sementara Kedutaan Yaman di Washington membantah laporan korban jiwa. Staf kedutaan dibawa ke lokasi yang aman, Yemen Times melaporkan.
Gumpalan asap naik ke atas, di luar kedutaan, para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel "Kematian bagi Amerika", saksi melaporkan.
Dua mobil meledak setelah dua bom dilemparkan ke kompleks kedutaan, dan tembakan berat juga terdengar di daerah tersebut, media lokal melaporkan. Kerumunan masa juga membakar ban di dekat kedutaan dan memecahkan jendela pintu masuk ke kompleks. Pasukan keamanan meresponnya dengan mengerahkan water cannon, dan siap untuk menggunakannya melawan kerumunan massa.
Demikianlah, kemarahan umat yang masih memiliki keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah Saw. Siapa pun kaum Muslim tidak ridho dan tidak rela, Nabi utusan Allah Swt dihina dan dilecehkan secara terang-terangan oleh kaum pembenci Islam di Amerika.
Sebuah film yang yang dibuat oleh orang yang mengaku Sam Bacile dengan terang menghina umat Islam dan melecehkan Nabi Muhammad Saw. Beberapa pihak mengatakan sang pembuat film adalah seorang Kristen dan para pemainnya adalah para penginjil yang tinggal di Amerika Serikat.
Atas nama kebebasan, mereka bebas menghina dan melecehkan keyakinan serta Nabi Saw, sosok manusia teladan yang telah membawa risalah dari Allah Swt untuk semua umat manusia tersebut.
Penghinaan dan pelecehan atas Nabi Saw, umat Islam dan ajarannya ini bukan hal yang pertama. Kaum Islamophobia di Barat telah berulang kali melakukan pelecehan tersebut tanpa sedikitpun hukuman yang setimpal. Tanpa keberadaan Khilafah sebagai singa umat, kaum kafir begitu leluasanya melakukan pelecehan di balik ide kebebasan.
Maka sudah sepatunya umat Muhammad ini bangkit dan membela Nabi Saw dengan kembali kepada syariah dan khilafah. Itulah bukti kecintaan umat ini kepada Rasulullah, di mana Khilafah akan menerapkan syariah, mempersatukan kaum Muslim sedunia, termasuk mengadili siapa pun yang telah menghina dan melecehkan ajaran Islam yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta beserta isinya tersebut.
Inilah saatnya, kaum Muslim bergerak, bersatu, melepaskan segala bentuk belenggu penjajahan, termasuk membuang semua ide-ide warisan Barat penjajah dan menggantinya dengan kembali kepada Syariah dan Khilafah. Insya Allah, kebangkitan Islam akan semakin meningkat. Allahu Akbar! [m/rt/syabab/www.al-khilafah.org]
Lihat Foto:
Lihat Video:
Tidak ada komentar