KAMMI: Manipulasi Pajak, Bukti Kebohongan SBY dan Keluarga
Keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diduga melakukan penyelewengan pajak menjadi bukti kebohongan luar biasa dari seorang presiden.
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) M Ilyas kepada itoday, Selasa (5/02).
Menurut Ilyas, dugaan penyelewengan pajak keluarga SBY sebagai tindakan yang tidak pantas dilakukan presiden. "Tak pantas presiden memberi contoh seperti itu," ungkap Ilyas.
Kata Ilyas, Presiden SBY yang menghimbau warga untuk taat pajak tetapi dirinya dan keluarganya diduga melakukan penyelewengan pajak. "Menghimbau warga, tapi dia sendiri diduga memanipulasi pajak keluarganya," jelas Ilyas.
Ilyas juga mengatakan, dugaan penyelewengan pajak keluarga Presiden SBY dapat memunculkan gerakan nasional boikot bayar pajak.
"Ini bisa memicu gerakan nasional boikot bayar pajak dan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Presiden dan keluarga harus memberi contoh yang baik pada rakyat Indonesia," pungkas Ilyas.
Diberitakan sebelumnya, harian The Jakarta Post menurunkan tulisan yang membeberkan dugaan penyelewengan pajak Presiden SBY dan keluarga. Tulisan itu didasari pada bocoran SPT SBY dan keluarga.
Dalam tulisan itu disebutkan bahwa, penghasilan kotor SBY sebagai presiden di tahun 2011 adalah Rp 1,3 miliar dan royalti senilai Rp 107 juta. Sementara itu, aset SBY sebanyak Rp 7,3 miliar dan US$ 580 Ribu di tahun 2011. Sedangkan jumlah pajak yang dibayar Rp 379 juta.
Tak hanya itu, SBY membuka sejumlah rekening dengan nilai mencapai Rp 4,98 miliar dan US$ 589.188. Namun dalam laporan itu tidak dijelaskan sumbernya. [itoday/www.al-khilafah.org]
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) M Ilyas kepada itoday, Selasa (5/02).
Menurut Ilyas, dugaan penyelewengan pajak keluarga SBY sebagai tindakan yang tidak pantas dilakukan presiden. "Tak pantas presiden memberi contoh seperti itu," ungkap Ilyas.
Kata Ilyas, Presiden SBY yang menghimbau warga untuk taat pajak tetapi dirinya dan keluarganya diduga melakukan penyelewengan pajak. "Menghimbau warga, tapi dia sendiri diduga memanipulasi pajak keluarganya," jelas Ilyas.
Ilyas juga mengatakan, dugaan penyelewengan pajak keluarga Presiden SBY dapat memunculkan gerakan nasional boikot bayar pajak.
"Ini bisa memicu gerakan nasional boikot bayar pajak dan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Presiden dan keluarga harus memberi contoh yang baik pada rakyat Indonesia," pungkas Ilyas.
Diberitakan sebelumnya, harian The Jakarta Post menurunkan tulisan yang membeberkan dugaan penyelewengan pajak Presiden SBY dan keluarga. Tulisan itu didasari pada bocoran SPT SBY dan keluarga.
Dalam tulisan itu disebutkan bahwa, penghasilan kotor SBY sebagai presiden di tahun 2011 adalah Rp 1,3 miliar dan royalti senilai Rp 107 juta. Sementara itu, aset SBY sebanyak Rp 7,3 miliar dan US$ 580 Ribu di tahun 2011. Sedangkan jumlah pajak yang dibayar Rp 379 juta.
Tak hanya itu, SBY membuka sejumlah rekening dengan nilai mencapai Rp 4,98 miliar dan US$ 589.188. Namun dalam laporan itu tidak dijelaskan sumbernya. [itoday/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar