Header Ads

Syiah Hizbullah Mengaku Teman Sejati Rezim Bashar al-Assad

Pemimpin kelompok bersenjata Syiah Libanon Hizbullah mengatakan bahwa para penentang rezim Suriah tidak akan bisa mengalahkan Presiden Bashar Al-Assad.



Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah, berbicara di sebuah stasiun televisi hari Selasa (30/4/2014) mengatakan, Suriah memiliki “teman-teman sejati di kawasan itu,” seraya mengisyaratkan dengan tegas bahwa kelompok Syiah bersenjata dukungan Iran itu akan melakukan intervensi membantu rezim Syiah di Damaskus pimpinan Bashar Al-Assad jika konflik Suriah semakin memanas, lapor Aljazeera.

Saat ini, ribuan anggota Syiah Hizbullah sudah dikerahkan ke wilayah Suriah di sekitar perbatasan dengan Libanon, guna memerangi tentara oposisi penentang rezim Assad.

Nasrallah kemudian mengatakan, tuduhan penggunaan senjata kimia oleh rezim Damaskus dimunculkan sebagai justifikasi negara asing untuk melakukan intervensi militer ke Suriah.

“Tujuan dari apa yang terjadi di Suriah adalah tidak hanya untuk mengenyahkan Suriah dari poros perlawanan, sebagaimana yang pernah kami katakan, tetapi juga untuk melenyapkannya dari konflik Arab-Israel,” kata Nasrallah.

“Tujuannya tidak lagi untuk mengambil alih negara dari rezim yang sekarang. Tujuan dari semua pihak yang berada di belakang perang di Suriah adalah untuk menghancurkan Suriah sebagai negara, sebagai rakyat, sebagai sebuah masyarakat dan sebuah kekuatan tentara,” imbuhnya.

“Mereka tidak ingin negara atau tentara yang kuat ada di Suriah. Mereka ingin Suriah menjadi sebuah negara yang gagal, yang tidak memiliki kontrol atas sumber daya miliknya.”

Lebih lanjut Nasrallah mengatakan, “Suriah memiliki teman sejati di tingkat reginonal dan dunia, yang tidak akan membiarkan Suriah jatuh ke tangan Amerika atau Israel.”

“Ada orang-orang (tentara Syiah Hizbullah) yang akan mempertahankan tempat suci ini dan yang bersedia mati untuk tempat suci ini,” katanya, seraya mengatakan bahwa dia tidak menuding Muslim Sunni.

Pemimpin Hizbullah itu juga menegaskan bahwa pasukannya berada di Suriah guna melindungi tempat-tempat suci Syiah, seperti makam Sayidah Zainab yang berada di selatan Damaskus.

Nasrallah mengatakan, pasukan penentang Asad berhasil menguasai beberapa desa di sekitar kuburan Sayidah Zainab itu, dan ada ratusan orang bersenjata di sekitarnya yang mengancam akan merusak tempat yang dianggap keramat oleh orang-orang Syiah tersebut. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.