Islamic Business Coaching Gelombang 2 [Deresan] : Makna Tawakal
Generasi pertama ummat Islam benar-benar memahami makna tawakkal kepada Allah SWT. Mereka bertawakkal kepada Allah SWT dengan tawakkal yang sebenar-benarnya. Oleh karenanya, mereka senantiasa sanggup menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapi. Berlainan dengan kaum muslimin dewasa ini. Mereka sudah tidak memahami makna tawakkal yang sebenarnya. Tawakkal hanya menjadi perkataan kosong tanpa ada kenyataannya dalam kehidupan mereka.
Kaum muslimin sekarang ini sudah kerasukan faham materialisme, menderita penyakit sempit pandangan, serta pendek fikiran. Hal itu disebabkan pemahaman makna tawakkal yang salah. Pemahaman tawakkal yang salah dari kaum muslimin sekarang ini terbagi menjadi 2 kelompok besar:
Tawakkal berarti terikat dengan hukum sebab-musabab.
Tawakkal yang dimaksudkan adalah Hadits yang berbunyi: “I’qilha watawakkal…” “Ikatlah untamu dan bertawakkallah” (Sunan Tirmidzi: 2636). Hadits ini malah digunakan untuk memperlemah makna tawakkal dalam jiwa. Akibatnya “himmah” dan “azimah” kaum muslimin menjadi turun. Pandangan kehidupannya menjadi sempit, akan merasa lemah, kemampuannya terbatas dan tidak mampu melakukan apapun di luar kemampuannya.
Tawakkal berarti melepaskan dari hukum sebab-musabab.
Tawakkal yang difahami adalah identik dengan “pasrah” secara total kepada kehendak Allah SWT. Sebagaimana Hadits lengkap tentang orang arab baduwi yang membawa seekor unta: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW sambil meninggalkan unta tunggangannya, seraya berkata: ‘aku lepas untaku dan aku bertawakkal’, maka Nabipun berkata: ‘ikatlah untamu dan bertawakkalah”. Sebagaimana orang-orang yang hidup di jaman Umar bin Khattab, yang kerjanya hanya berdiam di masjid.
Lalu bagaimanakah makna tawakal yang benar?
Simak pemaparannya oleh Ustadz H. Dwi Condro Triono, Ph.D pada link berikut ini:
Download Kajian sebelumnya di http://www.al-khilafah.org/p/download-mp3.html#IBCDeresan. Simak juga Islamic Business Coaching Gelombang 1 yang diadakan di Iga Bakar Jogja http://www.al-khilafah.org/p/download-mp3.html#IBCIgaBakar.[www.al-khilafah.org]
Kaum muslimin sekarang ini sudah kerasukan faham materialisme, menderita penyakit sempit pandangan, serta pendek fikiran. Hal itu disebabkan pemahaman makna tawakkal yang salah. Pemahaman tawakkal yang salah dari kaum muslimin sekarang ini terbagi menjadi 2 kelompok besar:
Tawakkal berarti terikat dengan hukum sebab-musabab.
Tawakkal yang dimaksudkan adalah Hadits yang berbunyi: “I’qilha watawakkal…” “Ikatlah untamu dan bertawakkallah” (Sunan Tirmidzi: 2636). Hadits ini malah digunakan untuk memperlemah makna tawakkal dalam jiwa. Akibatnya “himmah” dan “azimah” kaum muslimin menjadi turun. Pandangan kehidupannya menjadi sempit, akan merasa lemah, kemampuannya terbatas dan tidak mampu melakukan apapun di luar kemampuannya.
Tawakkal berarti melepaskan dari hukum sebab-musabab.
Tawakkal yang difahami adalah identik dengan “pasrah” secara total kepada kehendak Allah SWT. Sebagaimana Hadits lengkap tentang orang arab baduwi yang membawa seekor unta: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW sambil meninggalkan unta tunggangannya, seraya berkata: ‘aku lepas untaku dan aku bertawakkal’, maka Nabipun berkata: ‘ikatlah untamu dan bertawakkalah”. Sebagaimana orang-orang yang hidup di jaman Umar bin Khattab, yang kerjanya hanya berdiam di masjid.
Lalu bagaimanakah makna tawakal yang benar?
Simak pemaparannya oleh Ustadz H. Dwi Condro Triono, Ph.D pada link berikut ini:
- 15. Ustadz Dwi Condro Triono, Ph.D - Makna Tawakal [19 MB]
- Presentasi Powerpoint Makna Tawakal [629 KB]
Download Kajian sebelumnya di http://www.al-khilafah.org/p/download-mp3.html#IBCDeresan. Simak juga Islamic Business Coaching Gelombang 1 yang diadakan di Iga Bakar Jogja http://www.al-khilafah.org/p/download-mp3.html#IBCIgaBakar.[www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar