Header Ads

Badie: “Imam Besar Al-Azhar Tidak Layak Lagi Berbicara Atas Nama Umat Islam”

Mursyid ‘Aam Ikhwanul Muslimin Muhammad Badie berbicara dari podium dalam sebuah rapat umum pro Mursi di Masjid Rabaa Al-Adawiya di Kairo. Badie tampil di panggung yang didirikan oleh pendukung Muhammad Mursi. Berikut pokok-pokok isi pidatonya di hadapan ribuan massa pro Mursi:


“Kerumunan massa yang berada di Rabaa El-Adaweya ini mencerminkan seluruh Mesir dengan faksi yang berbeda. Allah lebih besar dari semua orang yang menjual habis darahnya menjadi syuhada. Allah adalah saksi kami,” tegas Badie.

Terkait adanya surat penangkapan terhadap dirinya serta tuduhan yang dialamatkan kepadanya serta pemimpin Ikhwan yang lain, Badie mengatakan:

“Saya tak luput dari surat perintah penangkapan. Tuduhan kepada kami tersebut hanya kebohongan. Kami tidak pengecut, kami adalah kaum revolusioner. Saya bangga terhadap Presiden Mursi, yang merupakan presiden bagi semua rakyat Mesir. Kami tidak akan meninggalkan jalanan sampai Presiden Mursi kembali. Kami akan membawa kembali hak-hak rakyat Mesir yang dirugikan oleh konspirasi memalukan ini,” ujar Badie.

Mengomentari militer Mesir yang menjadi penentu digulingkannya Mursi, Badie menyatakan dengan tegas bahwa dirinya dan seluruh massa pro Mursi akan menjadikan kembali Mursi sebagai presiden Mesir yang sah. Ia juga mengecam militer yang menembak massa pro Mursi.

“Kami akan membawa dia (Mursi) kembali di leher kami dan kami rela mengorbankan jiwa kami untuk dia. Militer Mesir, Anda seharusnya melindungi kami dari musuh, bukan mengarahkan peluru Anda terhadap kami, Anda lebih terhormat dari itu,” kata pemimpin tertinggi Ikhwan tersebut.

Pada saat Badie berbicara, helikopter militer terbang di atas kerumunan massa pro Mursi. Selain itu Badie mengecam masuknya kembali militer ke dunia politik padahal dahulu mereka berjanji tidak akan pernah lagi melakukannya.

“Dewan militer kembali memasuki ranah politik setelah pemimpin mereka meyakinkan kita bahwa mereka tidak akan pernah melakukannya lagi. Dewan militer mendesak kita untuk mengambil alih beban politik sehingga mereka dapat fokus dalam melindungi perbatasan. Rakyat Mesir, Anda berada pada saat yang penting dalam revolusi, yang saat ini sedang ternoda oleh kudeta militer.”

Dalam pidatonya yang berapi-api tersebut, Badie mengkritisi dua pemimpin besar agama Mesir, baik itu Imam besar Al-Azhar maupun Paus Koptik.

“Saya mengatakan kepada Imam besar Al-Azhar (Ahmad Al-Thayyib] bahwa Anda simbol Islam tetapi Anda tidak lagi berhak berbicara atas nama umat Islam. Kepada Paus Tawadros, Anda juga adalah simbol tetapi Anda tidak bisa lagi berbicara atas nama Koptik,” tandas Badie.

Diakhir pidatonya, Badie menyerukan kepada rakyat Mesir untuk tetap turun ke jalan dalam menuntut kembalinya Mursi sebagai presiden Mesir.

“Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir: mari kita turun ke jalan, menuntut kembalinya presiden kita.”

Badie kemudian menuntaskan pidatonya dengan meneriakkan: “Revolusioner Kami akan terus berada di jalan!” dan kemudian ia meninggalkan podium.(fq/islampos/alahram)

[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.