Header Ads

Dicari Pemuda Pahlawan Negeri!

Dicari Pemuda Pahlawan Negeri!
Dicari Pemuda Pahlawan Negeri!
Oleh M Misbahur Rif’an (Mahasiswa ITATS)

Apa yang ada dibenak kita ketika mendengar Kata “PEMUDA”..?? Penuh semangat? Penuh ide-ide kreatif? Penuh gebrakan? Dan masih banyak karakter-karakter yang kuat dalam diri sorang pemuda. Namun pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kemudian karakter seperti ini diarahkan? Kearah positif atau sebaliknya, negatif?
 

Ketika kita melihat sejarah di indonesia yang tepatnya di bagian timur / Surabaya kita pasti tahu dengan kejadian pengusiran penjajah inggris dan belanda yang di motori oleh Bung Tomo dengan Takbirnya sehingga kobar api semangatpun menyala-nyala pada diri pemuda yang mendengarnya, ini menunjukkan begitu kuatnya karakter seorang pemuda untuk membuat suatu perubahan, mereka menginginkan adanya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, apa yang kemudian disampaikan oleh bung tomo waktu itu setelah orasinya “Andai tak ada takbir, saya tidak tahu dengan cara apa membakar semangat para pemuda untuk melawan penjajah”. (Bung Tomo). Karena pada saat itu islam masih sangat kental sekali ditanah jawa sehingga semangat juang untuk mempertahankan tanah kelahirannya begitu jangat kuat, selain perjuangan Bung Tomo banyak diantara pemuda itu adalah dari golongan santri dan kiyai, yang beliau-beliau (para kiyai) itu juga memberikan semangat pada santrinya agar syari’ah islam harus ditegakkan salah satunya mengusir para penjajah yang efeknya jika dibiarkan maka mereka (para penjajah) akan meracuni masyarakat jawa ini.

Nah ini yang kemudian tidak dipublish ke masyarakat, tentang bagaimana kemudian seorang bung tomo berjuang dengan Takbirnya, banyak sejarah yang menyembunyikan semangat jihad islam ini dari masyarakat sehingga apa yang masyarakat tahu tentang perjuangan ini bukanlah dari sudut pandang islam.

Ketika kita melihat bagaimana kondisi pemuda abad ke 21 ini, sudah tidak dapat disembunyikan lagi bahwa penjajah ternyata telah mulai sukses untuk menjajah indonesia dengan melenakan para pemuda-pemudinya untuk tidak lagi bangkit seperti di pertengahan abad ke 19, dengan peran pemerintah yang melegalkan media untuk memasarkan iklan-iklan atau mungkin produk-prodak impor yang itu akan menyebabkan efek buruk terhadap semangat pemuda saat ini. Hingga akhirnya Pemuda-pemudinya sudah terlena dengan kondisi nyamannya ini, tidak hanya pemuda/i-nya sebagian kiyainya pun  sudah mulai terlena dengan kondisi saat ini dan sudah bisa dipastikan bahwa ini adalah bagian dari penjajahan gaya baru, banyak kiyai yang munkin mereka tidak sadar apa yang telah dilakukannya dengan merelakan dirinya untuk menjadi Liberal, Sekuler yang menyatakan bahwa ‘tidak ada hubungan antara kehidupan ini dengan agama, jika mau melakukan ritual keagamaan monggo dimasjid atau dimushalah’, sungguh ini pemikiran yang salah yang membuat mereka tidak percaya diri dengan islam yang sempurna ini. Maka menjadi benar apa yang sudah disampaikan oleh nabi kita Muhammad S.A.W bahwasanya, ketika islam sudah masuk ke periode kediktatoran maka Izzah /pun berkah yang ada pada ulama’nya akan diangkat (ini salah satu yang menjadi kabar dari rasulullah, serta masih banyak tanda-tanda rusaknya periode ini) maka dari ini sudah bisa terlihat bagaimana kemudian sebuah negara akan hancur dengan meruksak tokoh serta pemudanya.
 
Masihkah kita terus diam saja dengan kondisi saat ini?? Wahai pemuda! Ayo bangkit! mari kita bersama-sama satukan barisan menuju tatanan masyarakat yang Adil dan sejahtera Dengan menerapkan islam yang kaffah, dengan mencontoh Nabi-nya, yang menerapkan aturan-aturan Allah.[www.al-khilafah.org]
Diberdayakan oleh Blogger.