Pemuda BAPER (Pembawa Perubahan)!
Oleh Nuril Huda (Mahasiswa ITATS Surabaya dan Pemerhati Pemuda)
Lagi BeTe dan BaPer, nih? Istilah itu sering terdengar di kalangan pemuda. Apalagi saat ini di tengah kondisi ketidakstabilan di berbagai hal. Pastinya pemuda juga BeTe (Butuh Teman) dalam BaPer (Pembawa Perubahan). Apa merubah kondisi ini dengan seorang? Jelas tidak.
Berbicara tentang perubahan siapa sih yang tak paham jika pihak yang menggagasnya kebanyakan adalah para pemuda? Bisa kita saksikan bersama bagaimana jika para pemuda sudah menginginkan adanya perubahan. Lihat saja peristiwa 98’ dimana mahasiswa yang notabene adalah pemuda berduyun-duyun datang ke gedung MPR-DPR RI hanya untuk menyuarakan segera dilakukannya perubahan. Dan apa yang terjadi..? Meskipun banyak ditumpangi kepentingan, Perubahan rezim yang mereka inginkan terjadi, bukan..? Reformasipun bergulir seiring seruan perubahan dari mereka... Para pemuda..
Tak jauh berbeda dengan kejadian 98’. Dahulu tatkala merebut kemerdekaan negeri ini, Bung karno... Menyulut semangat para pemuda dengan pidato-pidatonya, membakar dada para pemuda, dan mengobarkan semangat perlawanan menginginkan adanya perubahan... Kemerdekaanpun berhasil didapat atas perjuangan dan kobaran semangat para pemuda...
Tidak berhenti disana, peran pemuda saat ini juga tentu akan membawa perubahan, jika mereka benar-benar menginginkan adanya perubahan. Lihat saja mereka para pemuda yang tergabung dalam Pergerakan-pergerakan baik dari sektor kampus maupun non kampus, senantiasa menginginkan adanya perubahan saat negerinya mengalami keterpurukan seperti saat ini.. Ya keterpurukan sebab adanya penjajahan gaya baru yang mereka sebut neoliberalisme dan neoimperialisme yang terus menggerogoti kedaulatan negeri ini...
Melalui pergerakan-pergerakan itu, para pemuda terus menerus menggalang kekuatan. Dari satu kampus ke kampus lain, dari satu tempat ketempat lain terus menyerukan agar segera ada perubahan. Perubahan yang benar-benar hakiki, yang menjadi solusi terbaik untuk kebangkitan negeri ini, bukan sekedar reformasi seperti apa yang sudah pernah mereka alami sebelumnya.. Namun sebuah perubahan hakiki yang solutif dan revolusioner.
Bisa kita lihat saat seluruh pergerakan-pegerakan ini berkumpul dalam sebuah forum diskusi yang tengah diadakan oleh Lajnah Khusus Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia “Diskusi Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia #DPMMI 2015.”, mahasiswa dan pemuda dari berbagai daerah di Jawa dan Bali antusias hadir dan memberikan sumbangsih pemikiran guna mencari solusi tepat untuk membawa negeri ini pada perubahan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar pergantian rezim yang meski telah berganti tapi tetap tak memberi perubahan yang berarti.
Saksikan saja bagaimana kinerja rezim yang baru Jokowi-JK, setahun sudah perjalanan mereka memimpin negeri ini, bukannya bertambah baik tapi malah membuat negeri ini semakin terjual dan menderita atas kebijakan-kebijakan mereka yang pro Asing. Bukankah itu semua menjadi bukti bahwasanya meskipun negeri ini dipimpin oleh seorang yang katanya PRO WONG CILIK dan disebut-sebut menjadi HARAPAN BARU tetap saja tidak mampu membawa negeri ini pada perubahan yang lebih baik! Kenapa demikian? Jawabannya karena silih bergantinya rezim hanya akan semakin mengokohkan sistem pemerintahan yang sedang berjalan.
Itulah mengapa dalam diskusi tersebut mahasiswa dan pemuda sepakat!. Bahwa yang kita butuhkan bukan hanya sekedar pergantian rezim, namun perlu adanya sebuah sistem alternatif yang benar-benar mampu merubah keadaan negeri ini. Dan solusi itu tidak lain adalah sistem pemerintahan Khilafah Islamiyah yang berasal dari Allah SWT. Sebuah sistem yang akan menerapkan syariat Islam sebagai aturan negara menggantikan sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme yang nyata telah menjadi pintu masuk penjajahan gaya baru neoliberalisme dan neoimperialisme. Sekaranglah saatnya pergerakan mahasiswa dan pemuda menyatukan suara menyerukan perubahan yang revolusioner tersebut demi terwujudnya perubahan yang lebih baik untuk negeri tercinta ini.
Wallahu a’lam bisshowab..
[www.al-khilafah.org]
