Header Ads

Seratus Ulama Jabodetabek, Banten dan Lampung Halaqah dan Silaturahim bersama HTI

Seratus Ulama Jabodetabek, Banten dan Lampung Halaqah dan Silaturahim bersama HTI
Sekitar seratus ulama Jabodetabek, Banten dan Lampung menghadiri Halaqah dan Silaturahim Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bersama Ulama, Ahad (7/9) malam di halaman Kantor DPP HTI, Jl Soepomo, Jakarta Selatan.



Melalui layar telekonferensi, Mudir Maktab I’lamy Al Markazy Hizbut Tahrir Syeikh Osman Bakhach mengajak ulama sebagai waratsatul anbiyya untuk ikut serta berjuang menegakkan Khilafah.

Sedangkan Ketua DPP HTI Rokhmat S Labib menjelaskan kondisi terakhir tanpa khilafah. menurutnya, umat Islam di Gaza memang butuh makanan, obat-obatan dan pakaian. Tapi mereka juga butuh bantuan tentara dan pasukan untuk mengusir Zionis Israel dari tanah air mereka. Namun, umat Islam telah disekat-sekat oleh nasionalisme dan negara bangsa, sehingga mereka tak mampu menolong saudaranya di Gaza.

“Inilah kondisi umat Islam tanpa adanya khilafah,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, seorang ulama Betawi Ustadz Sanuari Ahmad (sorban hijau) memberi masukan kepada HTI agar dakwah Khilafah semakin dekat lagi dengan ulama dan habaib Betawi, karena besarnya pengaruh yang dimiliki mereka di tengah-tengah umat untuk cepatnya dukungan terhadap perjuangan penegakan khilafah.

Dukungan dakwah juga disampaikan oleh Ustadz Yayan Hendrayana (baju batik biru), yang juga menceritakan pengalaman dakwah penerapan syariah di masa Orde Baru hingga menjadi korban penangkapan pada tragedi Tanjung Priok. ia juga optimis Khilafah bisa tegak di Indonesia.

Rokhmat pun mengapresiasi dukungan para ulama terkait perjuangan HTI menerapkan syariah dan khilafah. Lalu ia menceritakan kisah pergantian kepemimpinan pasca wafatnya Nabi SAW ke Abu Bakar Ash Shiddiq, ke Umar bin Al Khattab dan ke Utsman bin Affan.

“Pada saat itu tidak ada perdebatan di antara kaum Muslim tentang kewajiban adanya khalifah atau pengganti Rasul SAW, namun yang mereka perdebatkan adalah siapa yang pantas menggantikan Nabi SAW sebagai pemimpin kaum Muslimin,” pungkasnya.[] [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.