Header Ads

Dibalik Wacana ‘Islam Nusantara’

Dibalik Wacana ‘Islam Nusantara’
“Islam Nusantara adalah Islam yang bersifat unik (distinctive), hasil perpaduan dan interaksi yang intens, kontekstualisasi, pribumi-isasi, dari Islam yang universal dengan realitas sosial, budaya, dan kepercayaan yang ada di Indonesia“. Azyumardi Azra (1)

Setelah kewalahan menghadapi gelombang dakwah yang semakin membahana, bahkan sampai kepada seruan Islamisasi pemerintahan, para akademisi sekuler yang disokong pemerintah kini mengusulkan istilah baru yang mereka sebut “Islam Nusantara”. Baunya semakin tercium setelah beberapa saat yang lalu, seremonial Isra’ Mi’raj kenegaraan dibuka dengan pembacaan Al-Qur’an dengan nuansa ‘kejawa-jawa-an’. Terlepas dari pembahasan tentang hukum fiqihnya, hal ini menunjukkan adanya semangat untuk menggencarkan wacana ‘Islam Nusantara’.



Ide ini tampaknya sedang serius digarap, dan akan menjadi salah satu PR bagi umat Islam di masa-masa yang akan datang. Islam Nusantara, bukan lagi semata-mata isu pertarungan kaum salafi dengan aswaja. Bukan lagi semata-mata pembahasan boleh tidaknya merutinkan qunut subuh, tahlilan, shalawatan, dan sebagainya. ‘Islam Nusantara’, menjadi istilah yang ditunggangi pemerintah dan orang-orang yang pro status quo, untuk menghambat usaha ‘pemurnian Islam’ sekaligus penerapan Islam secara kaffah di negeri yang memang masih jauh dari kata ideal ini. Ada apa dibalik wacana ‘Islam Nusantara’? Apa dampaknya secara politik dan konseptual? Simak kajian yang disampaikan Ustadz Titok Priastomo berikut ini: download [17MB] [www.al-khilafah.org]

Sumber : https://ceramahideologis.wordpress.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.