Header Ads

Abai Lindungi Umat Islam, Sekitar 65 Kyai dan Ustadz Ahlul Sunnah Kecam Pemerintah

Abai Lindungi Umat Islam, Sekitar 65 Kyai dan Ustadz Ahlul Sunnah Kecam Pemerintah
Sekitar 65 kyai dan ustadz di Jawa Timur mengecam pemerintah yang dianggap telah mengabaikan perlindungan terhadap umat Islam khususnya dalam kasus Tolikara.



“Aksi brutal dan keji ini merupakan bukti sikap abai, serta kurang seriusnya  pemerintah negeri kita, negeri mayoritas Muslim ini, untuk melindungi kepentingan umat Islam, dan seharusnya tragedi memilukan ini bisa dihindari,” ujar Kiyai Misbah  membacakan hasil Mudzakarah Ulama Ahlul Sunnah Wal Jama’ah, Ahad (20/7) di kediaman KRH Ali Badri Zaini  Jalan Gadung 37 Bendulmerisi, Surabaya.

Karena, lanjut ulama asal Jombang, jauh sebelum tragedi tersebut terjadi telah beredar surat terbuka dari Badan Pekerja Wilayah Toli (BPWT) Gereja Injili di Indonesia (GIDI) tertanggal 11 Juli 2015 yang ditujukan kepada Umat Islam se-Kabupaten Tolikara, ditandatangani oleh Pendeta Nayus Wenda sebagai Ketua dan Pendeta Marhen Jingga sebagai Sekretaris, dan ditembuskan kepada Bupati, Ketua DPRD, Kapolres dan Dandim Kabupaten Tolikara, yang berisi larangan umat Islam di sana merayakan lebaran.

“Bahkan dalam surat itu juga tertulis larangan bagi Muslimah memakai jilbab,” ujarnya di hadapan puluhan ulama yang hadir di kediaman tokoh asal Madura tersebut.

Ia juga menyatakan, pernyataan Wakil Presiden yang menyebut bahwa penyerangan itu dipicu oleh masalah speaker adalah pernyataan yang tidak berdasar, bahkan semakin menegaskan “sikap abai” serta kurang seriusnya pemerintah dalam melindungi kepentingan umat Islam terutama di daerah minoritas.

“Pernyataan tersebut juga semakin menyakitkan korban yang sudah sakit karena diperlakukan secara dzalim,” tegasnya.

Menurut mereka, peristiwa yang memilukan ini semakin menegaskan, hanya di dalam sistem Islam saja, Khilafah Islam,  umat Islam terjaga agama,  kehormatan, harta serta jiwanya. Bukan hanya umat Islam, dalam sistem Islam kaum non Muslim pun sebagai warga negara diperlakukan sama sebagaimana umat Islam.

Maka para ulama Ahlul Sunnah tersebut menyeru umat Islam untuk menegakkan khilafah. “Mengajak seluruh komponen umat khususnya ulama, untuk berada di garda terdepan dalam perjuangan menegakkan syariah dan khilafah serta memberikan ta’yid (dukungan) nyata pada para pengemban dakwah yang berjuang untuk menegakkan syariah dan khilafah,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.