Header Ads

Hasan Toha Putra: “Hanya dengan Syariah Islamlah Indonesia akan Makmur”

Hasan Toha Putra: “Hanya dengan Syariah Islamlah Indonesia akan Makmur”
Pengusaha percetakan Alquran H Hasan Toha Putra menyatakan Indonesia bisa makmur dengan syariah. “Hanya dengan syariah Islamlah Indonesia akan makmur,” ungkap Dirut perusahaan percetakan Alquran PT Karya Toha Putra tersebut, Ahad (16/8) di Aula kantor Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Tengah.

Berbeda ketika Islam tidak diterapkan di negeri ini. “Utang di negeri ini semenjak reformasi sampai saat ini sudah tiga kali lipat semakin tinggi,dan kalau diibaratkan sebuah perusahaan yang punya utang pada bank  maka perusahaan ini tidak bisa berbuat apa apa,perusahaan itu sudah jadi under control pihak yang memberi utang, seperti sapi yang diikat hidungnya,” bebernya.



Pada kesempatan yang sama, KH Ahmad Faiz mengatakan bahwa Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia sudah sempurna (QS. 5:3),sehingga kaum Muslimin tidak perlu mengambil dien (aturan hidup) yang lain baik bermakna ideology ataupun agama untuk mengatur kehidupannya.

Menurutnya, kaum  Muslimin tidak perlu mengambil sistem hukum, ekonomi, pemerintahan dari demokrasi kapitalisme, sosialisme atau undang-undang buatan manusia yang lain tapi cukup mempelajari dari Alquran dan al-hadist. Kaum Muslimin harus mengambil Islam secara keseluruhan (QS. 2:208) tidak hanya  masalah ibadah tapi juga masalah politik, keamanan, ekonomi, pemerintahan. “Dan syariat Islam tidak bisa diterapkan secara kaffah melainkan dalam bingkai Khilafah,” tegasnya.

Karena menegakkan khilafah merupakan fardhu kifayah, maka anggota DPP HTI Abu Zaid, mengajak para ulama untuk menyampaikan kewajiban mengangkat khilafah kepada  masyarakat dan bersama-sama menegakkan khilafah.

Acara yang diselenggarakan HTI Kota Semarang tersebut dihadiri para pengasuh pondok pesantren, ormas Islam, tokoh masyarakat, mantan pejabat dan juga dari Kabintal Kodam IV Diponegoro.[] MI Jateng [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.