Header Ads

KEBERPIHAKAN PERSETERUAN & KOMITMEN dengan Al-Haq

Allah SWT memberikan kebebasan’ kepada manusia untuk menentukan keberpihakannya, apakah ia akan menjadi pengikut al-haq (kebenaran) atau al-bathil (kebatilan). Tentusaja kebebasan ini diikuti dengan konsekwensinya.

Simak dua ayat Allah berikut ini:
Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. 18:29)

Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti yang hak dari Rabb mereka. Demikianlah Allah membuat untuk menusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. (QS. 47:3)

Pengikut kebenaran adalah kaum mukminin, yang taat, tunduk dan patuh kepada hokum-hukum yang bersumber dari wahyu. Sementara pengikut kebatilan adalah kaum kafirin yang justru menolak diberlakukannya hokum-hukum hidup yang bersumber dari wahyu.

Ternyata keberpihakan kepada kebenaran dan kebatilan itu, mengandung suatu konsekwensi yang dalam dan mendasar, sebab keberpihakan tersebut ikut menentukan hitam – putihnya manusia.

PERSETERUAN AL-HAQ DAN AL-BATHIL
Karena tabi’atnya, maka antara haq dan bathil aka senantiasa berseteru. Kedua pendukung masing-masing akan mati-matian membela keyakinannya. Pengikut al-haq akan mengerahkan segenap kekuataannya untuk menegakan kebenaran, sementara pengikut al-bathil juga akan habis-habisan menumpahkan segala kekuatan untuk mengikis habis al-haq.

Para pendukung kebatilan baik itu kaum kafir, musrik, dzalim dan fasiq akan senantiasa memerangi para pendukung al-haq (2:217), sampai para pendukung al-haq itu jatuh kepada kemurtadan dan berbalik mendukung al-bathil [2;109, 5:49, 2:120, 3:186, 3:100, 60:2, 4:89]

Para pendukung kebatilan itu berkumpul, berhimpun dan melakukan konspirasi jahat untuk menghancurkan al-haq dan pendukungnya. Al-Qur;an menyebut perkumpulan kaumbathil tersebut dengan istilah “HIZBUSSYAITHAN” (golongan syetan) [58:19,]. Sementara rivalnya, yaitu para pendukung al-haq disebut dalam al-qur’an dengan istilah “HIZBULLAH” (golongan Allah) [58:22].

Dunia ini, sampai hancurnya, kan menjadi saksi setia perseteruan dan pertarungan abadi antara haq dan bathil. Haq dan bathil beserta para pendukungnya tidak kan pernah akur dan akan selalu berperang satu melawan yang lainnya.


KOMITMEN DENGAN KEBENARAN

Seorang mukmin pasti akan menjadi pengikut dan pendukung setia al-haq [47:3], walaupun resiko dalam menegakan al-haq itu tidaklah ringan.

Allah SWT tidak akan memberikan gelae “keimanan” secara gratis, pasti Dia akan mengujinya terlebih dahulu [29:2]. Penderitaan dalam perang, kesempitan diluar Perang hingga goncangan psikologis adalah beberapa ujian yang bakal diberikan kepada para pendukung kebenaran / kaum mukminin [2:214].
Seorang mukmin yang commited dan konsisten dengan al-haq, wajib berjuang agar Al-haq itu tegak di muka bumi. Sebab ketidak seriusan si mukmin dalam memperjuangan al-haq, akan menyebabkabn pengakuan beragamanya menjadi tiada arti [5:68]

“isy Kariman au mut Syahidan” (hidup mulia dan mati syahid) menjadi semboyan hidup para pendukung kebenaran.

by: Zizesi
______________________________
sebelumnya:
1. Pengertian al-Haq dan bathil. klik: http://www.facebook.com/note.php?note_id=106556132739&ref=mf
2. landasan al-haq dan bathil klik: http://www.facebook.com/note.php?note_id=115947852739&ref=mf

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.