Header Ads

HTI Jabar Demo Tolak Kenaikan BBM

Ilustrasi
Organisasi Masyarakat (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat, melakukan aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi tersebut digelar di depan Gedung Sate, Kamis (25/4).

Aksi damai tersebut, dimulai sekitar pukul 8.30 WIB. Selain berorasi, pendemo juga menggelar berbagai spanduk yang berisi penolakan terhadap kenaikan BBM.

Menurut Koordinator aksi, Luthfi Afandi, banyak alasan yang mendasari penolakan rencana kenaikan harga BBM. Karena kenaikan harga BBM akan diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan.

Kondisi tersebut, kata dia, akan menambah beban rakyat yang saat ini sudah berat akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Penderitaan yang paling besar tentu saja dirasakan masyarakat bawah.

"Ini jelas tindakan yang zhalim," katanya.

Menurutnya, pemerintah beralasan kenaikan itu dilakukan demi menghemat APBN. Padahal, anggaran negara lebih banyak tersedot untuk membayar cicilan dan bunga utang negara. Dalam APBN 2013, total pengeluaran mencapai Rp 171,7 triliun dengan rincian porsi pembayaran cicilan bunga utang Rp 113,2 triliun dan cicilan pokok Rp 58,4 triliun.

Melihat kenyataan itu, HTI Jabat menilai kenaikan harga BBM sebagai kebijakan kapitalistik. Sebab, pemerintah senang berhutang sedangkan subsidi BBM selalu dipersoalkan.

Selain itu, Luthfi juga menganggap penghapusan subsidi BBM sebagai bagian dari Memorandum of Economic and Financial (IMF, Januari 2000). Bank Dunia, menjadikan hal itu sebagai syarat saat pemberian hutang.

"Penghapusan subsidi terkesan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi, meski harus membebani rakyat," katanya. [republika/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.