Satu dari Lima Tentara Inggris Tidak Layak Berperang
Surat kabar Inggris The Independent pada hari Ahad kemarin (10/1) melaporkan statistik yang memperlihatkan bahwa satu dari setiap lima tentara Inggris tidak memenuhi syarat untuk maju dalam medan pertempuran, khususnya mendukung pasukan pendudukan melawan Taliban di Afghanistan.
Dikatakan dalam laporannya bahwa lebih dari 16 ribu tentara Inggris tidak dapat ikut berperang karena berbagai alasan seperti sakit, obesitas, kurangnya pelatihan, stres karena harus ikut berperang dengan pasukan Inggris melawan Taliban.
Laporan ini datang bersamaan dengan surat kabar Sunday times yang mengungkapkan sebuah laporan dari mantan menteri pertahanan Inggris yang menuduh perdana mentri Gordon Brown telah menolak untuk membeli peralatan militer baru untuk lebih memberikan perlindungan bagi prajurit Inggris di Irak dan Afghanistan.
Menurut para petinggi militer Inggris, 22% dari total tentara yang berjumlah 73 ribu orang yang dilatih untuk berperang, ternyata "tidak dapat digunakan" dan hanya dapat dikirim ke pangkalan militer yang memiliki fasilitas kesehatan untuk merawat mereka.
Surat kabar The Independent menyebutkan juga bahwa angka-angka tersebut telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, akibat banyaknya tentara Inggris yang tidak bisa berperang karena alasan-alasan sakit ataupun obesitas.
Pengungkapan ini datang sebulan setelah Departemen Pertahanan Inggris menyatakan bahwa satu dari setiap sepuluh tentara dari 22.677 infanteri - tidak bisa menjalankan misinya.
Sementara itu, dijelaskan oleh Mayor Jenderal Patrick Cordingley, yang memimpin "Tim Tikus Gurun" dalam Perang Teluk pertama, menyatakan laporan terbaru ini merupakan yang terburuk dari sebelumnya, dan memperingatkan bahwa angka tersebut mungkin akan terus meningkat jika pemerintah menolak untuk memberikan dana bagi pelatihan cadangan untuk tentara Inggris.
Surat kabar The Independent menerbitkan beberapa statistik yang mengatakan tentara Inggris terlalu berisiko jika berperang, yaitu:
* 22% dari tentara Inggrus tidak memenuhi syarat untuk dikirim ke medan perang.
* 16 ribu prajurit tidak diklasifikasikan sebagai subjek atau dapat digunakan dalam cara yang terbatas.
* 1018 tentara dibawa ke rumah sakit lapangan karena menderita luka-luka di medan perang.
* 2190 tentara dibawa ke rumah sakit karena terinfeksi penyakit atau cedera yang tidak berhubungan dengan pertempuran.
* 58% dari unit pasukan diklasifikasikan sebagai lemah atau sangat lemah.(fq/imo)
Dikatakan dalam laporannya bahwa lebih dari 16 ribu tentara Inggris tidak dapat ikut berperang karena berbagai alasan seperti sakit, obesitas, kurangnya pelatihan, stres karena harus ikut berperang dengan pasukan Inggris melawan Taliban.
Laporan ini datang bersamaan dengan surat kabar Sunday times yang mengungkapkan sebuah laporan dari mantan menteri pertahanan Inggris yang menuduh perdana mentri Gordon Brown telah menolak untuk membeli peralatan militer baru untuk lebih memberikan perlindungan bagi prajurit Inggris di Irak dan Afghanistan.
Menurut para petinggi militer Inggris, 22% dari total tentara yang berjumlah 73 ribu orang yang dilatih untuk berperang, ternyata "tidak dapat digunakan" dan hanya dapat dikirim ke pangkalan militer yang memiliki fasilitas kesehatan untuk merawat mereka.
Surat kabar The Independent menyebutkan juga bahwa angka-angka tersebut telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, akibat banyaknya tentara Inggris yang tidak bisa berperang karena alasan-alasan sakit ataupun obesitas.
Pengungkapan ini datang sebulan setelah Departemen Pertahanan Inggris menyatakan bahwa satu dari setiap sepuluh tentara dari 22.677 infanteri - tidak bisa menjalankan misinya.
Sementara itu, dijelaskan oleh Mayor Jenderal Patrick Cordingley, yang memimpin "Tim Tikus Gurun" dalam Perang Teluk pertama, menyatakan laporan terbaru ini merupakan yang terburuk dari sebelumnya, dan memperingatkan bahwa angka tersebut mungkin akan terus meningkat jika pemerintah menolak untuk memberikan dana bagi pelatihan cadangan untuk tentara Inggris.
Surat kabar The Independent menerbitkan beberapa statistik yang mengatakan tentara Inggris terlalu berisiko jika berperang, yaitu:
* 22% dari tentara Inggrus tidak memenuhi syarat untuk dikirim ke medan perang.
* 16 ribu prajurit tidak diklasifikasikan sebagai subjek atau dapat digunakan dalam cara yang terbatas.
* 1018 tentara dibawa ke rumah sakit lapangan karena menderita luka-luka di medan perang.
* 2190 tentara dibawa ke rumah sakit karena terinfeksi penyakit atau cedera yang tidak berhubungan dengan pertempuran.
* 58% dari unit pasukan diklasifikasikan sebagai lemah atau sangat lemah.(fq/imo)
Tidak ada komentar