Polisi Dubai Miliki Bukti "DNA" Pembunuh Mabhuh
Kepolisian Dubai pada hari Jumat kemarin (26/2) mengatakan bahwa mereka memiliki bukti DNA identitas setidaknya salah seorang dari pembunuh pemimpin senior Hamas Mahmud al-Mabhuh di emirat pada bulan lalu.
"Kami punya bukti DNA ... dari TKP. DNA dari para penjahat di sana," kata kepala polisi Dubai Dhahi Khalfan kepada Al Arabiya.
Dia mengatakan polisi telah "mengkategori bukti DNA pada salah satu pembunuh" dan bukti sidik jari dari beberapa tersangka lain, dan ia menegaskan bahwa "100 persen" hal tersebut merupakan bukti identitas mereka para pembunuh.
Pembunuhan Mabhouh, yang tubuhnya ditemukan di sebuah kamar hotel Dubai pada Jan 20, telah menimbulkan tekanan dunia internasional kepada Israel setelah Dubai mengatakan bahwa agen-agen Israel, sebagian besar menggunakan identitas yang mereka curi di Barat, telah melakukan pembunuhan terhadap Mabhuh.
Tapi Israel berpendapat bahwa tidak ada bukti yang kuat bahwa agen mata-mata mereka Mossad, berada di belakang pembunuhan itu.
Kepolisian Dubai telah menerbitkan rincian dari 26 tersangka bersama dengan paspor foto mereka.
Organisasi polisi internasional, Interpol, telah mengedarkan surat perintah untuk penangkapan 11 tersangka, setelah Dubai merilis nama dan rincian paspor mereka.
Dubai kemudian mengatakan mereka memiliki data 15 tersangka lain, dan Khalfan mengatakan surat perintah penangkapan mereka akan disirkulasikan melalui Interpol minggu depan.
Khalfan mengatakan dalam komentar yang dipublikasikan pada hari Jumat kemarin bahwa unit polisi internasional dengan petugas dari Emirates dan setidaknya tujuh negara-negara lain akan memburu para pembunuh Mabhuh yang dicurigai sebagai agen-agen Israel.
Dia mengatakan bahwa beberapa perwira-nya sudah pergi ke beberapa negara-negara Eropa untuk melakukan penyidikan, harian milik pemerintah melaporkan.(fq/aby/eramuslim)
"Kami punya bukti DNA ... dari TKP. DNA dari para penjahat di sana," kata kepala polisi Dubai Dhahi Khalfan kepada Al Arabiya.
Dia mengatakan polisi telah "mengkategori bukti DNA pada salah satu pembunuh" dan bukti sidik jari dari beberapa tersangka lain, dan ia menegaskan bahwa "100 persen" hal tersebut merupakan bukti identitas mereka para pembunuh.
Pembunuhan Mabhouh, yang tubuhnya ditemukan di sebuah kamar hotel Dubai pada Jan 20, telah menimbulkan tekanan dunia internasional kepada Israel setelah Dubai mengatakan bahwa agen-agen Israel, sebagian besar menggunakan identitas yang mereka curi di Barat, telah melakukan pembunuhan terhadap Mabhuh.
Tapi Israel berpendapat bahwa tidak ada bukti yang kuat bahwa agen mata-mata mereka Mossad, berada di belakang pembunuhan itu.
Kepolisian Dubai telah menerbitkan rincian dari 26 tersangka bersama dengan paspor foto mereka.
Organisasi polisi internasional, Interpol, telah mengedarkan surat perintah untuk penangkapan 11 tersangka, setelah Dubai merilis nama dan rincian paspor mereka.
Dubai kemudian mengatakan mereka memiliki data 15 tersangka lain, dan Khalfan mengatakan surat perintah penangkapan mereka akan disirkulasikan melalui Interpol minggu depan.
Khalfan mengatakan dalam komentar yang dipublikasikan pada hari Jumat kemarin bahwa unit polisi internasional dengan petugas dari Emirates dan setidaknya tujuh negara-negara lain akan memburu para pembunuh Mabhuh yang dicurigai sebagai agen-agen Israel.
Dia mengatakan bahwa beberapa perwira-nya sudah pergi ke beberapa negara-negara Eropa untuk melakukan penyidikan, harian milik pemerintah melaporkan.(fq/aby/eramuslim)
Tidak ada komentar