Header Ads

HTI Berjuang untuk Khilafah di Seluruh Dunia

HTI Press. Sebanyak 6.000 peserta Muktamar Mubalighah Indonesia (MMI) masih setia mengikuti acara di Istora senayan, Jakarta, hari ini (21/4). Kali ini, peserta sangat antusias mendengarkan orasi berjudul “Perjuangan Hizbut Tahrir Menegakkan Khilafah Meneladani Rasulullah” oleh Ustadzah Lathifah Musa.

Menurutnya, kehidupan Rasulullah Muhammad SAW adalah kehidupan dakwah. Tema hidup beliau adalah perjuangan, yakni perjuangan membentuk masyarakat Islam sebagai model percontohan pertama. Penyiapan masyarakat ini telah Rasulullah SAW lakukan sejak di Mekkah. Tiada hari yang beliau lalui tanpa pergualatan pemikiran antara kebenaran dan kebatilan. Hingga Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan mendirikan Daulah Islam pertama.

Nah, fase itulah yang kini diteladani Hizbut Tahrir. Dipaparkan Lathifah, Hizbut Tahrir didirikan di Al-Quds (Yerussalem) tahun 1953 oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani (1908-1977), seorang mujtahid mutlak, politikus ulung, dan hakim Mahkamah Banding di Al-Quds. Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani adalah cucu dari Syaikh Yusuf an-Nabhani, seorang ulama besar bermazhab Syafi’i di masa Khilafah Utsmaniyah.

Hizbut Tahrir bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia dengan jalan menegakkan Khilafah Islam yang akan menegakkan syariah Islam secara kaffah. “Kita tidak hendak bernostalgia, tetapi ini adalah tuntutan kewajiban dari Allah SWT. Ingatlah bahwa sekelompok orang yang melakukan aktivitas mengembalikan kehidupan Islam ini adalah mereka yang beruntung,” katanya.

Sejak 1953 itu HT terus berjuang dan meluaskan pengaruhnya ke seluruh penjuru dunia. Seruannya ini tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, suku bangsa dan bahasa, juga tidak dibatasi oleh jenis kelamin. Karena itulah, seruan Hizbut Tahrir kini telah berkembang ke seluruh negara Arab di Timur Tengah, termasuk di Afrika seperti Mesir, Libya, Sudan dan Aljazair. Juga ke Turki, Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya hingga ke Amerika Serikat, Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan Australia. Dengan puluhan juta pengikut dan simpatisan di benua Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.

Mengenai sejarah HT di Indonesia, yakni masuk pada 1980-an. Dan pada era 1990-an ide-ide dakwah Hizbut Tahrir merambah ke masyarakat, melalui berbagai aktivitas dakwah di masjid, perkantoran, perusahaan, dan perumahan. Anggota HT senantiasa bertambah, demikian juga jumlah pendukungnya. H mulai muncul ke publik dalam sebuah konferensi internasional tentang Khilafah Islamiyah tahun 2000 di Jakarta. Pada tahun 2003 HT melakukan kampanye penegakan Syari’ah. HT menyatakan bahwa dengan Syari’ah, Indonesia akan menjadi lebih baik. Di tahun 2007, HT menyelenggarakan Konfrensi Khilafah Internasional, dengan peserta tak kurang dari 100.000 orang. Dan di tahun 2009, berkumpulah 7.000 orang ulama Indonesia dan negeri-negeri muslim, bertekad menyatukan langkah untuk menegakkan Khilafah.

“Hari ini kita, tidak kurang 6.000 muslimah, melaksanakan muktamar tidak lain dalam rangka menyambut seruan Allah. Muktamar ini bagian dari upaya perjuangan penerapan Syari’ah Islam dan penegakkan Khilafah. Dan ingatlah, kita sedang menjalankan kewajiban tertinggi yaitu mengembalikan hidup kita sesuai dengan perintah Allah. Sehingga kita tidak merasa sungkan untuk meminta Berkah dan Ridho-Nya,” kata Lathifah berapi-api.

Pekikan Allahu Akbar pun membahana di seluruh ruangan. Terlebih dengan hadirnya orator dari luar negeri, Maryam Brack, mubalighah asal Australia. Dengan mengusung tema “Seluruh Dunia Menerima Cahaya Islam dan Berjuang Menegakkan Khilafah”, Maryam menjabarkan, hanya Islam yang bisa membawa manusia pada kebajikan. Karena itu, kata Maryam, kembalinya Islam hanyalah seperti terbitnya fajar, yakni sebuah keniscayaan. “Cahaya Islam yang dikirim Allah ini akan menghilangkan seluruh kegelapan dan seluruh persoalan yang ada di dunia saat ini. Karena itu, merupakan suatu hal yang wajib bagi kita untuk memperjuangkan Syariah dan Khilafah siang malam,” ujarnya.

Hanya Syariah dan Khilafah yang akan menghapus seluruh problem di dunia. Maryam prihatin, kondisi saat ini benar-benar rusak. Rasisme, nasionalisme, perpecahan, penguasa yang korup, penjajahan kaum kafir terhadap tanah muslim, dan eksploitasi perempuan. “Semua itu benar-benar gambaran yang terbalik dengan ketika Islam diterapkan. Maka, penegakan Khilafah seperti ditegakkan Rasulullah Saw dan para Khilafah tidak bisa ditawar lagi,” katanya.

Setelah Maryam Brack mengakhiri orasi, acara berlanjut dengan tanya jawab peserta yang masuk ke SMS center. Puas dengan berbagai jawaban yang disampaikan, giliran testimoni para mubalighah menyampaikan dukungannya atas perjuangan HT, khususnya Muslimah HT. Demikianlah, acara muktamar sementara break untuk salat dan makan siang.(*)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.