Header Ads

Pasca Konferensi Khilafah: Islam, Syariah dan Khilafah Menjadi Perbincangan di Australia

Benar saja, Islam, syariah dan Khilafah serta para pengembannya akhirnya menjadi perbincangan hangat di berbagai belahan dunia hari ini, terutama di Barat. Efek dakwah yang diorganisir oleh Hizbut Tahrir secara global dalam rangka memperingati keruntuhan Khilafah pada bulan Rajab ini menjadi titik awal diskusi tentang kemuliaan Islam dan kebusukkan pemikran barat seperti demokrasi dan kapitalisme.

Islam Moderat Dipaksakan Pemerintah

Baru-baru ini, juru bicara partai Islam internasional Hizbut Tahrir di Australia mengatakan bahwa demokrasi sebagai hal yang ilusi dan pemerintah memaksakan Islam moderat pada kaum Muslim Australia.

Utsman Badar mengatakan hal itu di Channel 9's pada acara TODAY 9NEWS, Ilusi demokrasi sekuler "menjual rakyat", dua hari setelah pelaksanaan Konferensi Khilafah di Sydney.

Selain tampil live di televisi, beberapa chanel radio pun meminta dirinya untuk diwawancarai. Tentu saja kemuliaan Islam, dan kebusukkan kapitalis pun menjadi perbincangan hangat.

"Saya pikir orang-orang telah melihat bahwa demokrasi lebih dari sebuah ilusi, tidak akan mengamankan kepentingan rakyat tetapi kepentingan elit ekonomi," katanya.

"Apa yang kami katakan itu adalah proses demokrasi sekuler yang telah menjual rakyat dan itu lebih baik rakyat kembali kepada akarnya."

Badar mengatakan pemerintah telah mendanai institusi dan dialog antar umat beragama (interfaith dialogue) di Sydney dan Melbourne untuk mempromosikan Islam moderat.

"Semua orang harus menerima yang itu tidak dapat diterima bagi negara untuk mengatakan pada rakyat ini adalah apa yang anda harus percaya dan ini apa yang harus tidak percaya," katanya.


"Isu itu adalah pemerintah tidak harus mengambil sisi dalam pembicaraan 'ini Islam yang harus kami pilih untuk anda-ini sekuler, apolitis, dan pelokalan Islam'"

"Jika anda melakukan hal lain, inilah undang-undang anti-teror, kami akan membuang anda ke penjara."

Sekitar 1000-an peserta hadir dalam konferensi Khilafah yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Australia di Barat Sydney, Ahad, 04/07/2010. Ditegaskan bahwa Islam moderat merupakan ramuan menyimpang dari pemerintah di barat.

Islamofobia: Kebakaran Jenggot!

Ketakutan para Islamophobia sangat tampak, usai pemberitaan Konferensi Khilafah di media Australia yang menuliskan seruan bagi kaum Muslim Australia meninggalkan demokrasi, serta merta, politis Australia bermaksud melakukan pelarangan atas Hizbut Tahrir.

Melanie Philips seorang penulis Daily Mail Inggris merasa kebakaran jenggot atas berlangsungnya konferensi khilafah di benua Aussie tersebut. Ia menulis opininya di media The Australian berjudul "Jihadist group a threat to us all".

Seperti biasa, tuduhan palsu berulangkali dipaksakan untuk menghubungkan Hizbut Tahrir dengan gerakan terorisme. Tetapi, lagi-lagi, semua tulisannya itu hanya semakin menampakkan kepalsuan dan tuduhan paksa oleh seorang penulis atas partai Islam global yang secara terus terang menyatakan dirinya berjuang tanpa kekerasan.

Bahkan anggota parlemen federal Michael Johnson mengatakan bahwa penceremah ekstrimis Islam harus dilarang dari Australia. Ia juga menyerukan perdebatan tentang larangan burqa.

Ia benar-benar kebarakan jenggot ketika ide demokrasi dan rencana busuknya terhadap Islam dan kaum Muslim terungkap dalam konferensi khilafah beberapa waktu lalu. Dia mengatakan Perdana Menteri Julia Gillard dan mantan pimpinannya, pemimpin oposisi Tony Abbott, diperlukan untuk menolak kepemimpinan Hizbut Tahrir, sebuah kelompok Islam global yang menginginkan Muslim Australia menolak demokrasi.

"Gabung bersama-sama dan tanggalkan ekstrimisme gerakan global ini dan menjamin bahwa tidak ada penceramah internasional yang pernah menerima visa melangkah ke tanah Australia lagi," kata Johnson dalam sebuah pernyataan.

Utsman Badar menegaskan kampanye melawan "ekstrimis" hanyalah cara lain untuk menyerang Muslim. "Pemerintah Barat telah bergeser dari berbicara tentang terorisme itu sendiri untuk fokus pada 'ideologi terorisme'. Bahkan orang-orang yang tidak melakukan tindakan kekerasan juga dicap sebagai ekstrimis atau radikal, hanya karena mereka menyebarkan ide-ide Islam."

"Tidak ada ide-ide kami yang berbahaya, kecuali bagi mereka yang berusaha mempertahankan status quo mengeksploitasi massa. Tentu saja kami adalah ancaman bagi mereka, mereka merasa khawatir. Tapi bagi mereka yang mencari kemajuan bagi semua orang, kami hanya memiliki penawaran yang baik."

Demikianlah dakwah Islam terus membahana hingga suatu saat ketika pertolongan-Nya tiba, Islam meliputi ujung barat dan timur dunia. Insya Allah, Khilafah Rasyidah yang sesuai kenabian pasti akan kembali. Tinggal di manakah peran kita? [m/f/ninemsn/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.