Header Ads

Obama Datang, Layak Di Tendang

Setelah beberapa kali di batalkan, Mr. Obama di jadwalkan tetap akan mengunjugi Indonesia pada 9-10 November ini. Menurut Teuku Faizasyah (Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional), Agenda kegiatan Presiden Obama tersebut akan diawali dengan upacara penyambutan di Istana Merdeka, dilanjutkan pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dan AS. (vivanews.com 30/10/10).

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan Negara yang sudah tidak asing lagi bagi sosok presiden AS ini, mengingat ia pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia. Namun rencana kunjungan Obama ini bukan sekedar reunian atau temu kangen dengan sahabat dan guru-gurunya waktu kecil, melainkan untuk kunjungan kenegaraan guna mempererat kerjasama AS dan RI.

Semestinya seluruh elemen masyarakat di Indonesia harus menolak rencana kedatangan Obama ini, mengingat Ia adalah penjahat kelas atas yang telah membantai ribuan nyawa di berbagai Negara, terutama di negri-negri Muslim. Di sampaing itu, sejatinya kedatangan hanya akan memberikan kerugian yang lebih besar bagi Indonesia.

Pentingnya Indonesia bagi AS

Amerika adalah penganut sekaligus pemimpin bagi Ideologi kapitalisme (sebagai fikrahnya) yang sekarang sedang berkuasa. Ideologi ini telah memiliki metode baku dalam politik luar negrinya, yakni penjajahan.

Sisi politik, Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar didunia. Dekatnya AS dengan Indonesia dapat memberikan image pada dunia bahwa AS tidak memerangi Islam. Selain itu hal yang juga penting, Indonesia dengan segala potensinya merupakan ancaman serius bagi AS jika berhasil bangkit dengan Ideologi Islam.

Perlu dicatat, sifat dari sebuah Ideologi jika sedang di singgasana ialah berusaha untuk tetap mempertahankan dan menyebarluaskannya. Karena itu, menjadi sebuah keniscayaan apabila Amerika mengerahkan segala daya dan upaya agar Ideologi Islam tidak bangkit.

Secara praktis, AS menggunakan dua cara untuk melenggengkan Ideologi yang di embannya. Pertama: dengan agresi militer/perang fisik seperti yang tampak di Irak, Afghanistan, dll. Kedua: Perang pemikiran, hal ini dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sebagai contoh adalah: mengkampanyekan Islam moderat, serta membuat global opinion bahwa Islam adalah teroris dengan war on terrorist nya.

Sisi ekonomi, Penjajahan adalah metode penyebaran Kapitalisme, termasuk penjajahan di bidang ekonomi. Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negri yang syarat akan kekayaan alam, tanahnya subur, laut dan hutannya sangat luas.

Menurut data, Setidaknya ada Ada 60 cekungan besar minyak bumi dan gas, serta 11 yang sudah berproduksi yaitu: Cekungan Sumatera Utara, Cekungan Sunda, Cekungan Jawa Timur Laut, Cekungan Bone, Cekungan Kutai, Cekungan Seram, Cekungan Salawati dan Cekungan Bintuni, Cekungan Sibolga (tahap eksplorasi), Cekungan Bengkulu (tahap eksplorasi), Cekungan Jawa Selatan (tahap eksplorasi), Cekungan Bangai (tahap eksplorasi). Dari 11 yang sudah berproduksi dihasilkan minyak bumi sebesar 1,93 miliar barel dan gas bumi sebesar 107,5 TCF. (waspada.co.id 2008)

Cadangan emas dan perak terdapat di Delta Kapuas, Kepulauan Riau, Pantai Sukabumi. Dan masih banyak lagi kekayaan alam yang di anugerahkan oleh Allah SWT kepada Indonesia.

Maka, adalah begitu menggiurkan bagi AS untuk tetap menjalin kerjasama yang lebih erat dengan Indonesia, bahasa yang sebenarnya adalah untuk tetap mengukuhkan hegemoninya di negri zamrud katulistiwa ini, dengan begitu agenda penjajahan menjadi semakin lancar.

Sepak Terjang Obama

Sejatinya kemenangan Obama dalam pilpres Amerika tidak lepas dari campur tangan Zionis Yahudi, hal ini dibuktikan dalam pidatonya di depan AIPAC (American Israel Public Affairs Committee), lembaga ini adalah sebuah kelompok lobi di Amerika Serikat yang bertujuan melobi Kongres AS dan badan eksekutif pemerintahan yang bertujuan untuk menghasilkan kebijakan yang meningkatkan hubungan dekat antara Amerika Serikat dan Israel.

Dalam pidatonya Obama berjanji akan membasmi Hamas, akan menangkap membunuh Osama bin Laden dan menghancurkan Taliban, serta mendukung Israel. bahkan dalam dalam kampanyenya Obama menegaskan bahwa dirinya adalah “sahabat sejati Israel”. Obama juga berucap Yerusalem seharusnya menjadi ibukota bagi negara Yahudi. (eramuslim.com 05/11/08).

Ironisnya sebagian diantara kaum muslim masih ada yang berharap kepada Obama, setelah di gadang-gadang oleh banyak pihak akan memberikan perubahan yang berarti bagi dunia Islam, ternyata obama malah melakukan tindakan yang sebaliknya. Beberapa waktu yang lalu, bersamaan dengan dianugrahinya Nobel Perdamaian dunia , Obama justru mengirimkan 30.000 tentaranya ke Afghanistan yang mengakibatkan banyaknya nyawa yang tak berdosa melayang. Lebih dari itu, AS juga masih terlibat perang dengan Irak dan Pakistan, serta berusaha menancapkan pengaruhnya di Yaman, Bangladesh, baik secara langsung maupun lewat tentara bayaran (Blackwater).

Tolak Obama

Status Obama adalah kafir harbi muhariban fi’lan (memerangi umat Islam secara nyata) maka harus di tolak kedatangannya. Islam memang ada tuntunan untuk menjamu tamu dengan baik. Namun tidak untuk orang seperti presiden AS ini. Sebagaimana Rasulullah SAW tidak menerima kedatangan Abu Sofyan ketika ke Madinah. Menerima Obama hanyalah semakin memperkokoh penjajahan Amerika terhadap Indonesia.

Umat Islam juga harus membebaskan diri dari cengkraman penjajahan Amerika Serikat. Untuk semua itu, tentu kita tidak bias berharap pada PBB, OKI, ataupun penguasa-penguasa boneka Amerika. Namun kita membutuhkan persatuan Islam yang dapat menyatukan semua potensi yang ada pada diri umat Islam guna mengimbangi kekuatanAmerika beserta sekutunya.

Persatuan insyaAllah ini bisa terwujud bilamana diangkatnya kepemimpinan Islam yang satu, adanya seorang khalifah, Imam/pemimpin Negara khilafah Islamiyah. Hal ini merupakan kewajiban sekaligus kebutuhan umat Islam. Karena itu, mari perjuangkan!. Wallahu a’lam bi ash-shawab.

By: Ali Mustofa

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.