Header Ads

Israel Sadap Telepon Hizbullah

Seorang anggota parlemen dari Hizbullah dan seorang pakar di pemerintahan mengatakan bahwa Israel menyadap telepon-telepon selular mlik para anggota Hizbullah Libanon.

"Musuh [Israel] telah berhasil menanam sejumlah kode rahasia ... di telepon genggam sejumlah anggota perlawanan," kata Hassan Fadlallah, merujuk pada partai Syiah yang diikutinya, saat jumpa pers dengan Telecommunications Charbel Nahhas (23/11).

Setelah melakukan penyelidikan panjang akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Hizbullah menggunakan telepon genggam lokal yang telah disadap Israel dan sengaja dijual kepada mereka.

Hal tersebut berhasil diungkap Hizbullah bekerja sama dengan intelijen militer Libanon, setelah polisi membebaskan tiga orang anggota organisasi Syiah itu dari sangkaan sebagai mata-mata Israel.

Ketiga anggota Hizbullah itu justru menjadi korban dari penyadapan telepon yang dilakukan Israel.

Seorang pakar dari kementerian pada jumpa pers itu membenarkan bahwa ilfiltrasi Israel dalam jaringan telekomunikasi mereka berarti negara Zionis itu bisa mengirim SMS dan mendapatkan informasi lain dari telepon-telepon tersebut.

Israel dapat melacak pergerakan alat komunikasi itu dan mendengar pembicaraan yang dilakukan dari mana saja.

Fadlallah yang yakin bahwa jaringan telekomunikasi Libanon telah dikuasai Israel, menyampaikan bahwa apa yang diungkapnya pada jumpa pers itu bukan sebagai reaksi dari berbagai pemberiaan terkait Hizbullah, karena telah direncanakan beberapa pekan lalu.

Sebelumnya muncul kabar yang mengatakan bahwa tiga pejabat tinggi partai Syiah itu terlibat dalam pembunuhan mantan PM Rafik Hariri di tahun 2005. Sehari sebelumnya juga dilaporkan oleh Canadian Broadcasting Corp. bahwa banyak bukti dari telekomunikasi yang menunjukkan Hizbullah terkait dengan kasus pembunuhan itu.

Sejak April 2009, lebih dari 100 orang telah ditangkap di Libanon dengan tuduhan melakukan aksi mata-mata untuk Israel. Termasuk di antaranya para pegawai yang bekerja untuk perusahaan telekomunikasi Libanon.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.