Wilders Akan Segera Terbitkan Buku Anti-Islam
DEN HAAG (voa-islam.com): Pemimpin Partai Kebebasan Belanda Geert Wilders akan menerbitkan sebuah buku Anti-Islam di paruh pertama tahun 2011, dia mengatakan kepada koran Telegraaf dalam sebuah wawancara hari Jum'at kemarin.
"Buku ini terutama ditujukan di pasar Amerika Serikat dan berfokus pada bagaimana untuk memerangi penyebaran Islam di tingkat global. Kami bisa melakukan banyak di Belanda, tapi kami ingin mengiring pesan internasional yang kuat kepada dunia Arab bahwa di pusat kekuasaan negara ini akan berjuang kembali," kata Wilders kepada koran tersebut.
Partai Kebebasan Wilders "menghargai" berbagai ambisi, katanya dalam wawancara tersebut. "Prioritas pertama kami adalah untuk memulai Aliansi Kebebasan Internasional, yang bermuara pada platform memusuhi terhadap Islam. Itu akan sangat besar."
Buku tersebut akan menjadi buku kedua tulian Wilders, setelah publikasi singkatnya dalam autobiografinya pada tahun 2005 yang berjudul "Pilih untuk Kebebasan" (Kies voor vrijheid)
Perkataan Wilders kepada koran Telegraaf tersebut berarti perang terhadap Islam yang dia kampanyekan masih akan terus berlangsung, lalu bagaimana umat Islam seharusnya menanggapinya? (Za/rnw/voa-islam)
"Buku ini terutama ditujukan di pasar Amerika Serikat dan berfokus pada bagaimana untuk memerangi penyebaran Islam di tingkat global. Kami bisa melakukan banyak di Belanda, tapi kami ingin mengiring pesan internasional yang kuat kepada dunia Arab bahwa di pusat kekuasaan negara ini akan berjuang kembali," kata Wilders kepada koran tersebut.
Partai Kebebasan Wilders "menghargai" berbagai ambisi, katanya dalam wawancara tersebut. "Prioritas pertama kami adalah untuk memulai Aliansi Kebebasan Internasional, yang bermuara pada platform memusuhi terhadap Islam. Itu akan sangat besar."
Buku tersebut akan menjadi buku kedua tulian Wilders, setelah publikasi singkatnya dalam autobiografinya pada tahun 2005 yang berjudul "Pilih untuk Kebebasan" (Kies voor vrijheid)
Perkataan Wilders kepada koran Telegraaf tersebut berarti perang terhadap Islam yang dia kampanyekan masih akan terus berlangsung, lalu bagaimana umat Islam seharusnya menanggapinya? (Za/rnw/voa-islam)
Tidak ada komentar