Header Ads

Mubarak Mundur, Militer Ditunjuk Ambil Alih Pemerintahan

Kairo: Presiden Mesir Husni Mubarak akhirnya mengundurkan diri. Pernyataan itu disampaikan Wakil Presiden Omar Sulaiman di Kairo, Mesir, Jumat (11/2) petang, atau Jumat malam waktu Indonesia. Pernyataan itu disambut gembira ratusan ribu pengunjuk rasa yang berkumpul selama 18 hari di lapangan pembebasan.

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih dan Penyayang, warga Mesir yang saya hormati, dalam kondisi yang sulit, negara telah berhasil melewatinya. Presiden Husni Mubarak telah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden, dan menunjuk Dewan Militer untuk mengelola urusan negara. Kami meminta bantuan dan bimbingan Allah," ungkap Omar dalam pidato yang disiarkan langsung televisi negara.

Dengan pidato tersebut, pemerintahan Mubarak yang telah berlangsung selama 30 tahun, resmi selesai. Untuk mengawal transisi pemerintahan, Omar menunjuk militer untuk mengawalnya. Penunjukan tersebut diambil karena militer dianggap memiliki kekuatan paling berpengaruh di Mesir.

Ratusan ribu warga yang tengah berkumpul di Lapangan Pembebasan Kairo begitu gembira mendengar pengunduran diri Mubarak. Demonstran yang dikomandoi oleh kaum muda, telah berhasil melakukan revolusi pemerintahan di Mesir.

Suasana gegap gempita memekik di Tahrir Square yang sudah tiga pekan terakhir dijadikan basis konsentrasi massa untuk menggulingkan Hosni Mubarak. "Free Mesir, Free Mesir...." teriak pemuda Mesir menyambut kemenangannya. Sementara ribuan demosntran lainnya, melambai-lambaikan bendera merah, putih dan hitam. Sebagian massa lainnya merayakan kemenangan ini dengan membakar kembang api, dan konvoi mobil berkeliling kota dengan membunyikan klakson.

Sementara itu, Washington, D.C, telah menyerukan dilaksanakannya transisi demokrasi dengan cepat untuk memulihkan stabilitas politik Mesir. Selain itu juga untuk tetap menjaga kekuatan Barat melawan Islam militan di daerah tersebut.(Reuters/jpnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.