Header Ads

Aparat Keamanan Mesir Kembali Lakukan Aksi Kekerasan

Pasukan berpakaian preman telah menyerang ratusan demonstran Mesir dengan pisau dan batu di luar markas besar Keamanan Negara Badan di Kairo hari Ahad kemarin (6/3).

Sekitar 500 pengunjuk rasa, yang menuntut penutupan markas polisi rahasia, disambut dengan kekerasan oleh aparat keamanan yang mengenakan pakaian sipil pada hari Minggu kemarin, AFP melaporkan.

Untuk menghentikan pengunjuk rasa dari aksi menyerbu gedung - di mana dokumen penting terkait bukti pelanggaran hak asasi manusia rezim Mubarak telah dihancurkan - tentara melepaskan tembakan peringatan dan menggunakan pentungan untuk membubarkan massa, kata saksi mata.

Sebelumnya, dalam insiden yang sama, ratusan demonstran berkumpul di luar markas besar Keamanan Negara di Alexandria untuk memprotes pelanggaran hak asasi manusia, yang berasal dari rezim yang digulingkan Presiden Hosni Mubarak selama hampir tiga dekade masa pemerintahannnya dengan menerapkan UU darurat negara.

Aksi massa tersebut juga berubah menjadi bentrokan kekerasan ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan kearah demonstran, melukai setidaknya tiga orang.

Agen-agen keamanan negara telah disalahkan atas aksi kekerasan selama protes besar-besaran di Tahrir Square untuk menggulingkan Mubarak.

Pada hari Sabtu lalu, mantan menteri dalam negeri yang bertanggung jawab atas agen rahasia di bawah rezim Mubarak - Habib al-Adly - dipanggil ke pengadilan dan didakwa dengan pencucian uang dan korupsi. Namun dirinya telah membantah semua tuduhan.

Mantan Menteri Perminyakan Mesir Samih Fahmi juga telah dipanggil ke pengadilan atas tuduhan menjual gas ke Israel dan enam negara Eropa dengan harga yang lebih rendah daripada harga internasional.

Fahmi mengklaim dia hanya melaksanakan perintah yang dibuat oleh Mubarak. (fq/prtv/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.