Header Ads

Laporan: Jumlah Personil Keamanan Swasta di Afghanistan Meningkat Drastis

Jumlah personel keamanan swasta yang bekerja bagi militer AS di Afghanistan naik menjadi 18.919 pada akhir tahun lalu, hal ini merupakan jumlah personel keamanan swasta tertinggi yang digunakan dalam konflik Amerika Serikat di Afghanistan, kata sebuah laporan kongres.

Laporan Congressional Research Service mengatakan bahwa jumlah personel kontraktor keamanan swasta di Afghanistan telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak Juni 2009.

Perusahaan-perusahaan keamanan swasta di Afghanistan memberikan pelayanan untuk personil militer asing dan kedutaan besar hingga layanan keamanan bagi organisasi non-pemerintah dan juga perusahaan media.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah berusaha untuk membubarkan peran kontraktor keamanan swasta, menuduh mereka melakukan tindakan merampas dan mencuri, serta memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok kriminal dan bahkan mungkin mendanai pemberontak.

Laporan, tanggal 21 Februari, mengatakan bahwa jumlah kontraktor swasta di Afghanistan melampaui jumlah keamanan swasta di Irak pada tahun 2009.

Sekitar 95 persen dari mereka yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan keamanan swasta yang ada di Afghanistan adalah warga Afghanistan, dengan satu persen warga AS dan sisanya empat persen dari negara lain, kata laporan itu.

Anggota Kongres prihatin banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh kontraktor swasta, dan laporan yang dikutip menunjukkan kekhawatiran bahwa insiden pelanggaran yang dilakukan konstraktor keamanan swasta dapat merusak upaya perang pimpinan Amerika di Afghanistan.

"Sejak tahun 2006 hingga 2009, kontraktor keamanan swasta mengawal konvoi pasokan ke pangkalan koalisi dan telah disalahkan karena membunuh dan melukai lebih dari 30 warga sipil tak berdosa di distrik Maywand Afghanistan, yang menyebabkan setidaknya terjadinya satu konfrontasi dengan pasukan AS," kata laporan itu.

"Dan bulan Mei 2010, pejabat AS dan Afghanistan dilaporkan menyatakan bahwa kontraktor keamanan lokal Afghanistan yang melindungi konvoi pasokan NATO di Kandahar secara teratur melakukan penembakan ke desa-desa yang mereka lalui, menghambat upaya koalisi untuk membangun dukungan warga lokal.

Investigasi pemerintah AS juga menemukan bahwa uang AS untuk kontrak di Afghanistan telah digunakan untuk membayar Taliban dalam pertukaran keamanan, laporan ini mencatat.

Selain Departemen Pertahanan, lembaga-lembaga AS lainnya mempekerjakan perusahaan keamanan swasta, termasuk Departemen Luar Negeri. (fq/ap/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.