Header Ads

Putra Ariel Sharon Sebut Palestina Binatang Buas

Gilad Sharon putra mantan perdana menteri Israel yang sedang terbujur koma, Ariel Sharon, menulis sebuah artikel rasis di harian Yediot Aharonot (14/3), tak lama setelah kejadian pembunuhan 5 orang dari sebuah keluarga Yahudi di Itamar.

Di awal tulisannya, Gilad mengingatkan dengan siapa bangsa Yahudi Israel berurusan, yaitu bangsa Palestina. Dia mengumpamakan bangsa Palestina sebagai binatang liar yang buas lalu dipakaikan setelan jas lengkap dengan dasi sutera layaknya pria Inggris tulen. Tak lupa sebuah topeng dipasangkan ke wajahnya.

Setiap bulan purnama tiba atau jika ada sesuatu yang membuat binatang itu marah--seperti makanan yang tidak enak, maka binatang buas itu akan semakin beringas dan siap memangsa korban buruannya. Demikian Gilad menggambarkan insting kebinatangan bangsa Palestina.

Binatang buas itu, tulis Gilad, kemudian bicara tentang indahnya perdamaian, seperti halnya orang-orang Israel. Namun meskipun cita-cita perdamaian mereka serupa, menurut Gilad, orang-orang Palestina tidak sama dengan orang Israel, karena mereka binatang buas yang pemudanya saja adalah para pembunuh bayi-bayi.

Lebih lanjut Gilad mengatakan, bahwa bangsa Palestina lahir karena adanya Zionisme.

"Kita punya sejarah dan budaya berumur ribuan tahun, kita memiliki sebuah masyarakat yang maju dan teratur--sementara mereka hanyalah cabang dari zionisme kita. Keseluruhan cerita bangsa mereka, lahir karena zionisme. Bahkan penyebutan atas diri mereka sendiri sebagai bangsa tidak akan ada tanpa keberadaan kita."

Kata Gilad, bangsa Palestina memandang dirinya sendiri lewat sosok Israel. "Semakin kita sukses dan maju, semakin tinggi kebencian mereka" katanya.

Di bagian akhir tulisannya Gilad menunjukkan ciri khas kesombongan Yahudi.

"Kita adalah bukti bahwa melakukan hal yang berbeda itu adalah mungkin, bahwa kegagalan bukanlah hasil dari takdir, melainkan akibat dari keputusan dan tindakan."

Sebagai penutup, Gilad mengingatkan lagi bangsa Yahudi Israel akan musuh yang mereka hadapi, yaitu bangsa Palestina.

"Keamanan kita harus selalu tetap berada di tangan kita sendiri" pungkasnya.(hidayatullah.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.