Header Ads

Rusuh di Bahrain, 6 Tewas dan 1.000 Lainnya Terluka

Setidaknya enam warga Bahrain telah tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka oleh pasukan keamanan pemerintah dan tentara Saudi, sementara itu ribuan Bahrainis telah berbaris menuju ke Kedutaan Besar Saudi.

Setidaknya lima desa diserang oleh tentara dan helikopter menggunakan peluru tajam melawan demonstran.

Sebuah sumber medis Selasa kemarin (16/3) kepada AFP mengatakan bahwa korban ditembak dengan peluru tajam.

Di jalan-jalan di ibukota Manama, massa telah memasang barikade darurat untuk memblokir jalan pasukan asing. Rakyat Bahrain mengatakan bahwa mereka tidak ingin ada intervensi asing dalam urusan negara mereka.

Juga pada hari Selasa kemarin, ribuan demonstran anti-pemerintah berbaris ke Kedubes Saudi untuk memprotes intervensi militer, sehari setelah konvoi militer menyeberangi perbatasan dari Arab Saudi ke Bahrain untuk membantu pemerintah menekan para demonstran.

"Turun, turun Hamad!" Teriak kerumunan orang banyak di Kedutaan Saudi, menyatakan pandangan mereka bahwa penguasa Bahrain, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, telah terlalu jauh dalam tindakan keras terhadap oposisi.(fq/prtv)

Bahrain Berlakukan Darurat Militer

Raja Bahrain menyatakan darurat militer pada Selasa kemarin (15/3), pada saat pemerintahannya berjuang untuk menumpas pemberontakan warga Syiah yang mendominasi negara itu, dengan meminta bantuan pasukan dari negara tetangga Sunni-Arab Saudi.

Suasana mencekam di Bahrain semalam terjadi, dan pernyataan kementerian pertahanan menyarankan tindakan keras melawan demonstran yang berkemah selama berminggu-minggu di bundaran Mutiara bisa berlangsung cepat. Pasukan militer akan segera mengenakan jam malam, membubarkan demo dan mengevakuasi demonstran, kata menteri pertahanan.

Negara ini akan menerapkan tiga bulan kekuasaan darurat militer kepada pasukan keamanan Bahrain, yang didominasi oleh elit Muslim Sunni.

Sebuah sumber rumah sakit mengatakan dua orang, satu Bahrain dan Bangladesh lainnya, tewas dalam bentrokan di wilayah Syiah Sitra dan lebih dari 200 orang mengalami luka-luka dalam berbagai insiden.

Televisi pemerintah mengatakan seorang polisi Bahrain juga tewas, dan menyangkal laporan media bahwa seorang tentara Saudi telah ditembak mati.

Lebih dari 60 persen dari penduduk Bahrain adalah golongan Syi'ah yang mengeluhkan diskriminasi di tangan keluarga kerajaan Sunni. Seruan untuk menggulingkan monarki telah mengkhawatirkan minoritas Sunni yang berkuasa, yang takut kerusuhan bisa melebar dan melibatkan negara non-Arab Syiah Iran.(fq/reu/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.