Awas! Ada ‘Bom’ di Konser Justin Bieber
Siapa yang tidak kenal dengan Justin Bieber? Mulai anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu rata-rata pasti mengenalnya. Laki-laki yang baru berusia 17 tahun ini karirnya sedang melejit. Berawal dari video lagu-lagunya yang diupload di YouTube, mengantarkan bocah Kanada ini menjadi sosok yang dikenal oleh masyarakat dunia. Berbagai konsernya pun banyak digelar, baik di luar negeri maupun di Indonesia sendiri. Seperti yang terjadi pada Sabtu (23/4), konser Justin Bieber akan diselenggarakan di Sentul International Convention Centre (JICC), Bogor, Jawa Barat. Ribuan penonton dipastikan akan memadati konser tersebut. Walaupun sebelumnya, ratusan fans Justin harus kecewa karena tidak berhasil bertemu dengan sang idola saat kedatangannya di Bandara Soekarno-Hatta. Kabarnya, Justin memang sengaja tidak membuka jumpa fans dikarenakan demi keamanan dirinya.
Lihat saja, kekecewaan para fans yang tidak dapat bertemu dengan Justin, membuktikan kecintaan mereka terhadap sang idola. Mereka rela berjejal dengan banyak orang hanya demi melihat idolanya keluar dari bandara. Belum lagi ribuan orang yang rela mengantri untuk membeli tiket konser Justin. Mereka tak peduli lagi dengan waktu, uang serta tenaga yang mereka habiskan.
Kenapa Justin Bieber begitu dipuja-puja oleh kaum muda? Penyanyi ini terkenal melalui lagu-lagu yang dinyanyikannya. Hampir setiap kaum muda saat ini, selalu setia mengikuti perkembangan musik Internasional. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mampu menghafal lirik dari lagu-lagu Justin. Namun, ketika ditanya tentang ayat-ayat Allah, hanya sedikit atau bahkan tidak ada dari mereka yang menghafalnya. Tragis.
Musik, bagaikan obat bius mujarab yang mampu membius generasi muda khususnya umat Islam. Bagaimana tidak, musik menjelma menjadi suatu hiburan yang sangat menyenangkan. Melalui hiburan yang bernama musik inilah, Barat membius generasi muda umat Islam agar semakin jauh dari ajaran Islamnya. Inilah penjajahan Barat melalui budaya pop. Tidak terlihat, tapi dampaknya sedikit demi sedikit dapat dirasakan. Ide-ide sekulerisme, liberalisme, serta hedonisme dibungkus rapi dan menarik dalam wadah yang bernama modernisasi.
Awal tahun 90-an dua orang ‘tukang ramal’ kelas dunia, John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam kitab andalannya, Megatrends 2000, memberikan gambaran tentang model kehidupan awal abad 21. Menurut dua orang futurolog ini, dunia ketiga akan menjadi ‘santapan’ negara-negara maju. Senjata yang dipakai negara-negara maju untuk melumat penghuni dunia ketiga bukan lagi rudal berkepala nuklir atau rudal yang dilengkapi senjata biologis, karena itu tak cukup efektif. Justru negara maju menggunakan senjata yang sangat lunak, bahkan nyaris tanpa kesan garang, namun akibatnya bisa membuat ‘sinting’. John dan Patricia menuliskan formula 3F alias Food, Fashion, and Fun. Virus inilah yang bakal merusak sistem tata nilai manusia penghuni dunia ketiga.
Begitu juga tertuang dalam Protokol 10 Amerika (yang sebenarnya Zionis Yahudi) di mana Barat memang sengaja melancarkan 4S dan 4F, yaitu Song, Sex, Smoke, Sport, dan Fun, Female, Fashion, Food untuk menguasai dunia. Lalu, apa yang dijadikan corong untuk mempopulerkan ‘obat bius’ tersebut? Secara budaya, Barat yang digawangi oleh AS menggunakan media massa untuk membawa pandangannya dan mengekspor ide-ide itu kepada dunia Islam. Sehingga kaum Muslimin menjadikan Barat sebagai rujukan gaya hidup mereka dengan 4F.
Semakin jelas, bahwa media massa sangat berperan aktif dalam kampanye 4F ini. Melalui media massa, Justin Bieber dipopulerkan. Melalui media massa pula, gaya hidup Barat dipamerkan. Sehingga tidak sedikit dari umat Islam yang tertipu dengan kemewahan tersebut. Akhirnya, walaupun umat Islam masih menjadikan Ka’bah sebagai kiblat dalam shalatnya, namun tak sedikit dari mereka yang justru berkiblat pada Amerika dan Eropa dalam kehidupan sehari-harinya. Maka sadarilah, ada ‘bom’ yang siap diledakkan di dalam konser Justin Bieber. Bom yang tidak melukai tubuh, namun mampu menghancurkan moral generasi muda kaum Muslimin. Bom itu bernama modernisasi. Waspadalah!
Wallaua'lam bish showab.
[Zakiya El Karima]
Tidak ada komentar