Header Ads

Demonstran London Kecam Pelarangan Cadar di Prancis

Prancis yang sering disebut sebagai rumah bagi kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan, ternyata sama sekali tidak sesuai dengan slogannya. Hal itulah yang disampaikan oleh para demonstran London yang menolak pelarangan cadar diberlakukan di Prancis.

Presiden Prancis Nicholas Sarkozy sendiri mengklaim akan memenjarakan wanita bercadar karena menurutnya wanita bercadar telah melakukan penghinaan terhadap prinsip-prinsip kesetaraan dan sekularisme.

Meskipun ada perbedaan pendapat dalam komunitas Muslim terkait cadar itu sendiri, kebanyakan umat Islam merasa sangat tidak nyaman terhadap apa yang mereka lihat sebagai serangan terhadap komunitas mereka, khususnya di Prancis.

Di London para demonstran anti pelarangan cadar bergabung dengan warga lain yang berkepentingan dengan hal itu, mereka khawatir akan meluasnya penyebaran Islamophobia di Eropa.

Dan, seolah-olah menandingi aksi, Liga pertahanan Inggris (EDL) tiba-tiba datang dan melakukan aksi demo tandingan.

Aksi protes tenang dan damai di luar kedutaan Prancis akhirnya berubah menjadi situasi yang tegang dan mudah menguap dengan kedatangan Liga Pertahanan Inggris.

EDL sendiri dituduh memiliki dendam terhadap umat Muslim pada umumnya, namun mereka menyangkal tuduhan itu. Aksi mereka sering berakhir dengan kekerasan, dan beberapa pengikut mereka telah menggunakan bahasa yang sangat kasar untuk menyatakan sikap anti-Muslim mereka.

Sementara larangan cadar nampaknya mulai berlaku di beberapa negara Eropa, namun di di Inggris belum ada rencana penerapan larangan tersebut hingga saat ini. Meskipun beberapa politisi kanan menyarankan adanya hal itu.(fq/prtv/eramuslim.com)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.