Header Ads

HTI: Tolak Program Kondom Menkes

Maktab I’lamiy
Hizbut Tahrir Indonesia
NO: 227/06/12
25 Juni 2012/5 Sya’ban 1433 H

PERNYATAAN

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

“MENOLAK PROGRAM KONDOM MENKES”

Melalu konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Kemenkes di Jakarta pada Kamis, 14 Juni lalu, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, menyatakan akan kembali mengkampanyekan penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko. Hal itu menjadi salah satu indikator penting untuk menurunkan angka HIV/AIDS di Indonesia yang kasusnya masih sangat tinggi. Menurut Nafsiah, yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan. Kampanye ini menjadi penting, mengingat masih banyak kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada anak-anak remaja. Nafsiah mengungkapkan, berdasarkan data BKKBN, ada sekitar 2,3 juta wanita dewasa muda yang melakukan aborsi karena melakukan hubungan seks di luar nikah. Parahnya lagi, praktik hubungan seks berisiko hampir pasti terjadi di beberapa tempat yang terbilang rawan seperti pelabuhan, terminal, daerah wisata dan pertambangan. Oleh karena itu akan ada kampanye yang menyasar generasi muda 15-24 tahun. Nafsiah juga berharap, pendidikan tentang seks dan kesehatan reproduksi khususnya kepada kalangan remaja bisa kembali ditingkatkan. Menurutnya, larangan pemberitan alat kontrasepsi kepada mereka yang belum menikah itu sangatlah berbahaya kalau tetap dilaksanakan tanpa melihat kenyataan di lapangan.

Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

1. Menolak keras rencana Menkes itu karena pemakaian kondom itu bukanlah cara yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS. Penyebaran penyakit HIV/AIDS mestinya dilakukan dengan jalan mereduksi atau mengurangi medium penyebaran penyakit itu sendiri, yakni hubungan seks tidak aman (seks bebas) yang menyumbang 77% penyebaran, dan pemakaian jarum suntik tak steril yang menyumbang 8,5% (Republika, 23 Juni, 2012). Lagi pula tidak ada bukti sahih, bahwa pemakaian kondom efektif untuk pencegahan penularan HIV/AIDS. Bahkan menurut M. Potts, Presiden Family Health International, salah seorang pencipta kondom, menyuruh mereka yang telah masuk ke dalam kehidupan yang memiliki risiko tinggi (seks bebas dan pelacuran) ini untuk memakai kondom sama saja artinya dengan menyuruh orang yang mabuk memasang sabuk ke lehernya.”

2. Mengecam rencana Menkes untuk mengkampanyekan pemakaian kondom karena alih-alih akan menekan angka aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy), program itu justru akan makin memicu seks bebas. Fakta tingginya kehamilan yang tidak diinginkan yang kemudian mendorong tingginya aborsi, tidak bisa dijadikan alasan untuk menjalankan program pemakaian kondom kepada para remaja. Tingginya kehamilan yang tidak diinginkan itu tidak lain dipicu oleh berkembangnya seks bebas, termasuk seks pra nikah di kalangan remaja. Maka mestinya, budaya seks bebas itulah yang harus diperangi, bukan justru diserukan kepada mereka untuk memakai kondom. Itu sama saja menyuruh mereka tetap melakukan seks bebas asal tetap memakai kondom.

3.    Rencana Menkes menggalakan kondomisasi itu merupakan solusi Sekularisme-Kapitalisme dalam mengatasi dampak buruk perilaku seks bebas. Meskipun perilaku bejat tersebut jelas-jelas menimbulkan berbagai kerusakan, tetap tidak dilarang karena dianggap sebagai bagian dari kebebasan berperilaku (al-hurriyyah al-syakhshiyyahi). Solusi tersebut jelas batil dan menjerumuskan bangsa ini ke jurang kehancuran.

4.    Menegaskan kepada seluruh rakyat bahwa hanya dengan penerapan syariah Islam dalam bingkai Khilafah Rasyidah sajalah akan terwujud kehidupan Islam. Hanya dalam kehidupan Islam akan terlahir budaya pergaulan yang sehat dan seks bebas dilarang keras. Dengan begitu, penyakit HIV AIDS tidak akan berkembang, atau bila sudah berkembang akan bisa diatasi dengan sebaik-baiknya. Begitu juga, melalui budaya yang sehat, tingginya aborsi bisa ditekan karena kehamilan yang tidak diinginkan juga tidak bakal terjadi. Insya Allah.

Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismailyusanto@gmail.com
[hizbut-tahrir.or.id /al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.