Istri Pepi Fernando, Otak Bom Buku juga Bekerja di BNN
Jakarta - Dua sumber detikcom membenarkan otak pelaku bom buku dan bom Serpong memiliki istri yang bekerja di Badan Narkotika Nasional (BNN). Namun, sang istri kerap ditinggal sendiri ke Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Berdasarkan penelusuran, otak pelaku bom adalah Pepi Fernando, seorang mantan sutradara film independen dan wartawan infotainment 'Otista'. Sedangkan sang istri bernama Deny Carmanita, mantan wartawan tabloid Cek & Ricek yang kini bekerja di BNN.
"Iya Deny Carmanita bekerja di BNN. Dia juga punya suami namanya Pepi Fernando," ucap sumber tersebut, Sabtu (23/4/2011).
Sumber tersebut juga menuturkan, sang suami mengaku berladang di Aceh. Pepi juga tak memilliki jadwal rutin pulang ke Jakarta.
"Makanya sering ditinggal-tinggal," imbuhnya.
Sumber lainnya juga membenarkan Deny Carmanita memiliki suami bernama Pepi Fernando. Dalam kesehariannya, Deny sering pulang kantor sendiri.
"Jarang ada yang jemput," ucapnya.
Soal keberadaan Pepi di Aceh memang sinkron dengan penjelasan polisi. Sebelumnya, polisi melansir bahwa Pepi ditangkap di Aceh bersama dua lainnya, yakni J dan F.
Saat informasi ini coba dikonfirmasi pada pejabat BNN, belum ada yang bersedia memberikan jawaban. Kepala humas BNN Sumirat tak mau mengangkat telepon dan menjawab pesan singkat yang dikirim detikcom.
Senang Main Gaple, Mr P Bukan Aktivis Islam
Sutradara berinisial P yang ditangkap Densus 88 di Aceh awalnya berperilaku biasa sebagaimana orang pada umumnya.
"Waktu di kampus dia bukan aktivis Islam, bukan aktivis pergerakan, dia anak gaul biasa," ujar Dede teman satu kampus P di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, kepada INILAH.COM, Sabtu (23/4/2011).
Bahkan, menurutnya, saat di tempat kos, P hampir setiap malam senang bermain gaple bersama teman-teman lainnya. "Saya kebetulan satu kos sama dia, kalau malam suka main gaple bareng. Nggak ada potongan teroris dia itu," ujarnya.
Seperti diberitakan, Kamis (21/4/2011) Densus 88 Polri menangkap 20 orang tersangka pelaku teror bom buku dan bom Serpong termasuk di antaranya kamerawan Global TV berinisial IF.
Di antara 20 tersangka ada juga seorang sutradara film dokumenter berinisial P di Nangroe Aceh Darussalam. Mr P ini diduga terlibat dalam teror bom buku dan upaya peledakan pipa gas di Serpong. Dia adalah lulusan Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) pada tahun 2001.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai kepada Rasio Elshinta mengatakan Mr P adalah kepanjangan dari Peppi. Menurut Ansyad, Peppi adalah sutradara film dokumenter tentang tsunami Aceh berjudul 'Dalam Dekapanku'. (detik/inilah)
Berdasarkan penelusuran, otak pelaku bom adalah Pepi Fernando, seorang mantan sutradara film independen dan wartawan infotainment 'Otista'. Sedangkan sang istri bernama Deny Carmanita, mantan wartawan tabloid Cek & Ricek yang kini bekerja di BNN.
"Iya Deny Carmanita bekerja di BNN. Dia juga punya suami namanya Pepi Fernando," ucap sumber tersebut, Sabtu (23/4/2011).
Sumber tersebut juga menuturkan, sang suami mengaku berladang di Aceh. Pepi juga tak memilliki jadwal rutin pulang ke Jakarta.
"Makanya sering ditinggal-tinggal," imbuhnya.
Sumber lainnya juga membenarkan Deny Carmanita memiliki suami bernama Pepi Fernando. Dalam kesehariannya, Deny sering pulang kantor sendiri.
"Jarang ada yang jemput," ucapnya.
Soal keberadaan Pepi di Aceh memang sinkron dengan penjelasan polisi. Sebelumnya, polisi melansir bahwa Pepi ditangkap di Aceh bersama dua lainnya, yakni J dan F.
Saat informasi ini coba dikonfirmasi pada pejabat BNN, belum ada yang bersedia memberikan jawaban. Kepala humas BNN Sumirat tak mau mengangkat telepon dan menjawab pesan singkat yang dikirim detikcom.
Senang Main Gaple, Mr P Bukan Aktivis Islam
Sutradara berinisial P yang ditangkap Densus 88 di Aceh awalnya berperilaku biasa sebagaimana orang pada umumnya.
"Waktu di kampus dia bukan aktivis Islam, bukan aktivis pergerakan, dia anak gaul biasa," ujar Dede teman satu kampus P di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, kepada INILAH.COM, Sabtu (23/4/2011).
Bahkan, menurutnya, saat di tempat kos, P hampir setiap malam senang bermain gaple bersama teman-teman lainnya. "Saya kebetulan satu kos sama dia, kalau malam suka main gaple bareng. Nggak ada potongan teroris dia itu," ujarnya.
Seperti diberitakan, Kamis (21/4/2011) Densus 88 Polri menangkap 20 orang tersangka pelaku teror bom buku dan bom Serpong termasuk di antaranya kamerawan Global TV berinisial IF.
Di antara 20 tersangka ada juga seorang sutradara film dokumenter berinisial P di Nangroe Aceh Darussalam. Mr P ini diduga terlibat dalam teror bom buku dan upaya peledakan pipa gas di Serpong. Dia adalah lulusan Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) pada tahun 2001.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai kepada Rasio Elshinta mengatakan Mr P adalah kepanjangan dari Peppi. Menurut Ansyad, Peppi adalah sutradara film dokumenter tentang tsunami Aceh berjudul 'Dalam Dekapanku'. (detik/inilah)
Tidak ada komentar