Header Ads

Muka Busuk Demokrasi dan Kebebasan: Penguasa Preman Pakistan Mengepung Pameran Sistem Khilafah di Islamabad

Islamabad - Ketakutan para penguasa dalam menghadapi debat intelektual para pemuda Hizbut Tahrir yang menawarkan sistem Khilafah semakin tampak. Setelah sukses menggelar acara pameran Sistem Khilafah di Lahore dan Peshawar, Hizbut Tahrir melakukan persiapan untuk menyelenggarakan pameran serupa di klub pres Islamabad, menyajikan rincian sistem Khilafah terhadap media dan kaum intelektual, Kamis, 14/04/2011.

Hanya beberapa menit sebelum pameran ini akan dimulai, para preman rezim pemerintah fasis demokratis mengepung seluruh klub dan menyita buku-buku, CD, leaflet dan materi-materi lainnya tentang sistem Khilafah.

Namun Hizbut Tahrir meninggalkan pemerintah dengan berwajah merah, para anggota Hizbut Tahrir berhasil lolos dari penangkapan pihak keamanan preman.

"Ini bukanlah yang pertama kalinya, penjaga pintu Amerika telah menyerbu kegiatan damai Hizbut Tahrir atas pendiktean Amerika," tegas Naveed Butt, Jurubicara Hizbut Tahrir Pakistan.

Tapi kali ini, dengan menyegel klub pers, mereka telah membuktikan bahwa tidak ada media independen dalam sistem kufur ini.

Demokrasi adalah "kekuatan adalah kebenaran" dan sebuah peradilan yang independen atau pers hanyalah fatamorgana.

Di Pakistan, media hanya memiliki kebebasan jika bekerja untuk menyelamatkan sistem ini, tapi begitu media mulai bicara tentang sistem Islam, hal itu dibungkam.

Kejadian hari ini adalah contoh yang sangat baik. Sekalipun Islamabad Press Club telah memberkan izin untuk pameran buku-buku Hizbut Tahrir, para preman pemerintah tidak menghiraukan independensi Press Club.

"Pertanyaannya akankah komunitas media menuntut kejahatan ini atau mempermalukan dirinya dalam keheningan?" tegas Butt dalam sebuah pernyataan.

Harian Tribune menyebutkan bahwa organisasi ini telah berhasil mengadakan berbagai protes dan unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir, menarik perhatian dan liputan media.

Namun, dengan mengadakan seminar yang direncanakan di National Press Club, organisasi ini menunjukkan bagaimana terorganisir dan pendanaan yang baik meskipun penguasa berusaha memberikan larangan beberapa tahun mengenai kegiatannya.

Saat dihubungi wartawan, para aktivis organisasi menyebutkan tindakan polisi itu sebagai "konsfirasi Kufar terhadap Khilafah". Pesas teks lainnya menyebutkan "Ini [tindakan polisi] membuktikan bahwa [saat ini] rezim kafir tidak ingin umat mengetahui tentang sistem Khilafah."

Anggota organisasi ini mengirim teks lain, berkata, "Kami mendesak media untuk tidak menjadi penonton diam."

Menurut Butt, pemerintah telah tercengang dengan kegiatan-kegiatan Hizbut Tahrir dan bekerja tanpa lelah untuk menggagalkan demonstrasi nasional pada tanggal 17 April.

Pihak penguasa juga telah mengeluarkan daftar nama untuk menangkap anggota Hizbut Tahrir, ada 22 orang, dan mulai menyerang ke rumah-rumah.

"Dengan kehendak Allah, Hizbut Tahrir akan terus melanjutkan perjuangan untuk menegakkan Khilafah dan hari ini tidak jauh ketika umat ini akan terbebas dari sistem kufur dan penguasa pengkhianatnya," kata Butt.

Hizbut Tahrir akan menyelenggarakan aksi unjuk rasa nasional pada hari Ahad, 17 April dengan seruan "Keluar Amerika, Lepaskan Penguasa Berbahaya, dan Kembalila kepada Khilafah".

"Gelombang besar perubahan telah menyebar ke seluruh umat. Para pemuda Muslim telah turun ke jalan-jalan melawan penguasa Muslim tiran dan berbahaya," salah satu pesan yang tertera dalam poster-poster menegaskan. [m/htpak/tribune/syabab.com]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.