Header Ads

Peduli dan Menjadi Bagian dari Solusi

"Siapa saja yang bangun di pagi hari dan ia hanya memperhatikan masalah dunia (nya) ,maka orang tersebut tidak berguna apa-apa disisi ALLAH dan siapa saja yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia tidaklah termasuk golongan mereka"
(HR Thabrani)

 ===
Sahabat-sahabat Istimewa, tahukah anda Hanya ada 3 (tiga) respon seseorang terhadap aneka permasalahan yang ada disekitarnya;
  1. Karena tidak tahu, maka Acuh tak peduli,
  2. Walaupun sudah tahu, ternyata Hanya berdiam diri,
  3. Tahu, Peduli dan berupaya menjadi bagian dari solusi

Saya akan menjelaskan kepada anda tentang pentingnya peduli dan menjadi bagian dari solusi dengan bahasa sederhana, dengan menggunakan cerita fabel berikut ini;

***
Pada suatu siang Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam,
"Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"
 Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak,
"Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!"

Ia mendatangi sapi dan berteriak,
"Ada perangkap tikus"
Sang sapi berkata,
"Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan "

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Lalu sang Kambing pun berkata,
"ahh..aku ga peduli.. . itu tidak berpengaruh terhadap diriku sedikitpun…"
Tikus lalu menemui ayam. Ia mendapat jawaban yang lebih tragis,
"hey..apa urusannya denganku?, mau perangkap tikus keq..mau racun tikus keq..itu semua sama seklai tidak berbahaya buat aku " 

Sang tikus lalu lari ke kebun samping rumah dan bertemu Ular. Respon lebih tragis diterima oleh sang tikus. Sang ular, alih-alih bersimpati, malahan ia mencoba untuk memangsa sang tikus.

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri
----
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya telah memakan korban.

Namun ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani. Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut.

Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang istri sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga. Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya.

Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya.

Ternyata Istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari, kejauhan sang Tikus menatap dengan tatapan penuh arti. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.
**

Sahabat, Apa pelajaran yang bisa kitaambil dari kisah di atas?, satu hal yang terpenting, jika suatu waktu Anda mendengar seseorang sedang dalam kesulitan/masalah, lantas Anda mengira itu bukan urusan Anda, maka coba pikirkanlah sekali lagi.

Sahabat-sahabat istimewa, saat ini betapa banyak saudara-saudara kita yang sedang dihimpit kesulitan dan masalah. Bahkan, kita pun saat ini sedang dihimpit oleh ribuan masalah. Mulai dari hal yang kecil sampai dengan hal yang besar. Mulai dari masalah keuangan sampai dengan masalah keimanan. Ada kemiskinan, fenomena bunuh diri, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengabaian dari penguasa atas rakyatnya, sampai partai politik yang sibuk berebut kursi. Belum lagi belakangan ini marak kasus ‘cuci otak’ dengan pemberitaan yang manipulatif serta tendensius, kasus ulat bulu, korupsi, para anggota dewan yang ga tahu diri, dan banyak lagi yang lain.  Its very complicated!

Tak cukup hanya peduli. Kita juga harus menjadi bagian dari solusi. Kesulitan dan masalah-masalah yang terjadi harus dipetakan kemudian dipecahkan. Harus diurai dan dicarikan solusi. Dan itu adalah tugas kita. Tugas orang-orang yang peduli.

Lantas bagaimana caranya?, sederhana saja. Pertama, kita perlu tahu apa maslahanya, mana cabang mana akar masalahnya. Kedua, kita mencari solusinya kemudian menjalankan/menyebarluaskan solusi tersebut. Ketiga,  kita juga mengajak orang lain tuk menjadi bagian dari solusi. Allahu a'lam [fahrur.r0zy]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.