Header Ads

Serangan Drones Terus Tewaskan Korban Sipil, Pakistan Kecam AS

Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani telah mengecam keras serangan udara AS di wilayah barat laut negaranya, dengan mengatakan mereka merusak upaya-upaya anti-teror.

Gilani mengatakan serangan pesawat tak berawak AS merusak upaya untuk memerangi terorisme di Pakistan, menambahkan bahwa serangan tersebut telah membuat masalah bagi Islamabad.

"Di bawah strategi yang baik kami telah memisahkan suku dari kelompok militan, tapi ketika serangan udara terjadi, militan dan suku bersatu lagi, hal ini menjadi sulit bagi kami untuk mempertahankan politik dan juga menimbulkan kesulitan untuk operasi militer," kata Gilani menegaskan.

"Tidak ada yang bisa memenangkan perang Afghanistan tanpa Pakistan. Serangan drone AS justru tidak mendukung kedua negara," katanya.

Pernyataan Gilani ini muncul hanya beberapa jam setelah sedikitnya enam orang tewas dalam serangan drone di Utara Pakistan Barat.

AS mengklaim serangan udara menargetkan militan yang menyeberangi perbatasan Pakistan ke Afghanistan. Tapi warga setempat mengatakan warga sipil adalah korban utama dari serangan yang tidak sah tersebut.

Serangan udara tidak sah AS telah menuai kritik keras dari warga negara Pakistan dan para pejabat Pakistan.

Serangan pesawat tanpa awak AS telah menewaskan puluhan orang sejauh tahun ini. Tahun lalu saja sekitar 1.200 warga Pakistan kehilangan nyawa mereka di lebih dari 100 serangan, laporan mengatakan.

Islamabad juga telah meminta Washington untuk mengurangi jumlah agen CIA mereka di Pakistan.

Sementara itu, laporan mengatakan Presiden AS Barack Obama telah menolak seruan Islamabad untuk transparansi lebih lanjut mengenai operasi CIA di negara ini. (fq/indiatimes/eramuslim.com)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.