Header Ads

Kelompok Anti-Masjid dan Pro-Masjid "Berhadapan", Polisi Swedia Siaga Penuh

Aparat kepolisian Swedia menjaga ketat aksi demonstrasi dua kelompok yang saling berhadap-hadapan di kota Goteborg sepanjang hari Sabtu (21/5). Polisi menangkap satu orang demonstran karena bersikap kasar pada seorang anggota polisi.

Aparat kepolisian yang dikerahkan hari itu, merupakan jumlah polisi terbesar yang pernah diturunkan untuk mengantisipasi aksi demonstrasi di Swedia. Swedia pernah satu kali mengerahkan aparat kepolisiannya dalam jumlah ribuan pada saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa pada tahun 2001. Saat itu, ribuan polisi dikerahkan mengantisipasi aksi unjuk rasa ribuan orang yang memprotes kehadiran Presiden AS George W. Bush, Uni Eropa dan isu globalisasi.

Sedangkan aksi demonstrasi di kota Goteborg kemarin adalah aksi unjuk rasa dua kelompok yang dilakukan berbarengan, antara kelompok yang antimasjid dan kelompok yang promasjid di Swedia.

Kelompok yang menentang masjid beralasan, pembangunan masjid di Goteborg akan merusak sebuah taman yang berada di dekatnya. Mereka juga mengatakan lokasi itu tidak sesuai sebagai tempat dibangunnya masjid. Kelompok ini kebanyakan anggota dari kelompok National Democrat dan Swedish Defence League--semacam EDL di Inggris, sebuah kelompok anti-Islam dan anti-Muslim. Tapi National Democrat membantah pihaknya bekerjasama dengan SDL, yang mereka anggap sebagai kelompok pro-Zionis.

Dalam aksi kemarin, National Democrat menyebarkan selebaran yang bertuliskan "Waspadalah! Swedia sudah dijajah oleh kekuatan asing!". Kelompok itu menuding Islam bertanggung jawab atas serangan bom-bom bunuh diri, kelompok pemerkosa, perkawinan dengan anak-anak kecil dan pelaku perampokan terhadap para pensiunan.

Sedangkan kelompok yang mendukung masjid menilai kelompok antimasjid sebagai kelompok rasis. Aksi demontsrasi promasjid diorganisir oleh organisasi Göteborg Against Racism dan Partai Kiri. Pembangunan masjid di Goteborg yang dijadwalkan selesai pertengahan Juni mendatang, akan menjadi masjid kedua di kota itu.

Menurut polisi, jumlah kelompok promasjid yang berdemontrasi kemarin sekitar 700 orang. Sementara yang antimasjid hanya sekitar 100 orang. (ln/IW/eramuslim.com)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.