Header Ads

Perubahan Hakiki


Bercerita mengenai perubahan, dalam benak kita pasti akan muncul keinginan untuk berubah kearah yang lebih baik. Maka tak terlepas dari sejauh mana kita berperan aktif untuk mengubah keadaan, dari keadaan yang banyak masalah, banyak pikiran, banyak penipuan, banyak tersangka kasus korupsi, pencucian uang dan sampai ke masalah perampokan dari perampokan kelas teri sampai kelas kakap.  Dari mulai individunya yang bermasalah sampai kepada Negara yang memunculkan biang induk masalah.  Apalagi kalau bukan sistem kapitalisme yang ada saat ini.

Perubahan sekecil apapun tidaklah datang dengan sendirinya turun dari langit. Jika terjadi perubahan di masyarakat apapun bentuk dan skala perubahan itu maka sesungguhnya pasti ada pihak-pihak di masyarakat yang berupaya mewujudkan perubahan itu. Sebab Allah SWT berfirman:
} إِنَّ اللَّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ {
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS ar-Ra’d [13]: 11)

Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa dalam ayat ini Allah SWT mengabarkan bahwa Dia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga terjadi perubahan dari mereka dimana bisa jadi dari mereka atau orang yang mengatur dan mengurus urusan mereka atau dari orang yang menjadi bagian dari mereka menurut satu sebab (Al-Qurthubi, Jâmi’ al-Bayân li Ahkâm al-Qur`ân (Tafsîr al-Qurthubî), tafsir surat ar-Ra’d : 11).

Jika berbicara tentang perubahan hakiki maka disini perubahannya bukan sekedar perubahan kulit luarnya saja tetapi dalamnya memang benar rusak, bukan perubahan yang parsial saja sedangkan yang lain dibiarkan bobrok, bukan hanya perubahan orangnya saja tetapi landasan sistemnya tetap eksis.  Perubahan hakiki yang dimaksud adalah revolusi yang hakiki. Yaitu perubahan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam segala aspek kehidupan.  Revolusi itu merupakan pemulihan hak-hak umat dan kehebatan umat serta penarikan kembali kekayaan umat yang dicuri oleh para koruptor. Juga merupakan pemulihan kepribadian umat dan kehebatannya yang telah dihancurkan.

Perubahan yang hakiki itu adalah perubahan sistem yang digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat yaitu Islam.

Perubahan yang terjadi di seluruh dunia termasuk yang telah dan sedang terjadi di dunia Islam memberikan pelajaran penting. Yaitu bahwa perubahan hakiki itu memerlukan dua perkara: pertama, Opini umum yang terpancar dari kesadaran umum, bukan hanya opini umum saja. Dan kedua, Nushrah (pertolongan) dari ahlul quwah, dan bukan sembarang nushrah.  Dan kejadian yang menimpa dunia Arab saat ini dapatlah menjadi gambaran yang jelas bagaimana perubahan yang terjadi masih perubahan semu.

Oleh karena itu Umat harus sadar bahwa ia berada pada tempat yang tidak lain dan tidak bukan adalah buminya Allah, maka sebagai orang yang menginginkan ke Ridhoan dan memahami kewajiban, apa yang harus ia lakukan adalah dengan menerapkan apa-apa yang telah diwasiatkan Allah dan Rasul sebagai petunjuk hidup bahagia dunia dan akhirat.

Allah SWT menyindir kita jika kita benar-benar orang yang yakin :
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah [5]: 50)

Beberapa hal penting harus diwujudkan:

Pertama, sistem alternatif itu harus disiapkan. Sistem itu tidak lain adalah sistem Islam dengan syariahnya yang telah diturunkan oleh Allah SWT, Zat yang Mahatahu, Mahaadil lagi Maha Bijaksana

Kedua, terus dikomunikasikan secara masif kebobrokan bangunan sistem ideologi sekuler kapitalisme dengan sistem politik demokrasi, sistem ekonomi kapitalisme, dsb. Sehingga umat paham bahwa tidak ada gunanya lagi sistem bobrok dan usang itu dipertahankan dan terus diterapkan.

Ketiga, kaum kafir barat dan para pengusung sistem kapitalisme yang bobrok akan berupa dengan segala cara untuk mempertahankan sistem itu. Maka strategi dan cara-cara mereka harus dibongkar kepada umat. Jati diri mereka pun harus ditelanjangi. Sehingga umat tidak akan terpedaya oleh mereka untuk mendukung dipertahankannya sistem bobrok tersebut.

Keempat, desain bangunan sistem Islam harus terus dikomunikasikan dan dipahamkan kepada umat, terutama para ulama, tokoh, militer dan ahlul quwah. Upaya ini harus dilakukan secara massif dan simultan. Sehingga umat termasuk tokoh,ulama dan Ahlul Quwah paham akan kebaikan sistem Islam. Mereka paham bahwa penerapan sistem Islam dengan syariahnya didalam bingkai khilafah merupakan konsekuensi keimanan.

Saat ini yang harus kita lakukan adalah ambil bagian dalam perjuanganga hakiki yaitu perjuangan melanjutkan kembali kehidupan islam “Syariah dan Khilafah”.  Dan tentunya kita harus memasuki sebuah kelompok atau partai yang shohih dan jangan sampai kita salah mengambil pilihan.

WalLâh a’lam bi ash-shawâb.

oleh: syifa & Rindy

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.