Header Ads

SBY: Umat Islam Sedunia Harus Bersatu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, umat Islam sedunia harus makin bersatu untuk menghadapi sejumlah tantangan serta untuk menegakkan ajaran yang benar. Saat ini umat Islam di dunia menghadapi tiga tantangan yang mesti ditangani dengan melakukan hal yang tepat.

"Ke depan umat Islam sedunia harus makin bersatu," kata Presiden SBY dalam acara peresmian sarana dan prasarana Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang ada di pusat pendidikan dan pelatihan DDII di Desa Setia Mekar, Tambun, Bekasi, Senin (27/6).

Tiga tantangan yang dihadapi umat Islam di dunia saat ini, pertama, ketidakadilan yang masih terjadi, yang bentuknya berupa kemiskinan dan kesenjangan.

Kedua, masih ada perlakuan yang sering tidak adil dan persepsi yang tidak benar dari sebagian masyarakat di dunia terhadap umat Islam, yang mudah menyimpulkan Islam sebagai agama yang menyebarkan kekerasan.

Ketiga, masih adanya umat Islam yang menyimpang dalam menjalankan agama Islam. "Masih ada sebagian kecil, barangkali sangat kecil saudara kita yang menyimpang dalam melaksanakan ajaran Islam yang sebenarnya, seperti terjadinya aksi teroris dan tindakan kekerasan yang lain."

SBY menilai untuk menyelesaikan tantangan tersebut, umat Islam mesti berjuang untuk mendapatkan keadilan di dunia, seperti berjuang di sejumlah forum tingkat dunia.

Umat Islam, ujarnya, juga harus terus menjalin dialog dengan semua pihak di dunia yang selama ini salah mengerti tentang Islam dan memiliki persepsi yang keliru terhadap Islam.

Umat Islam sedunia, menurut Kepala Negara, harus makin bersatu menghadapi tantangan serta melakukan pelurusan opini dan persepsi tentang Islam. "Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga."

Dalam hal ini, menurut dia, peran ulama dan para juru dakwah sangat penting, begitu juga pendidikan dan pesantren. "Semua mengajarkan agama Islam yang memiliki nilai luhur, kasih sayang, persaudaraan dan toleransi." (hidayatullah/al-khilafah.co.cc)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.