Inggris Berusaha Sembunyikan Jumlah Tentara Mereka yang Tewas di Afghanistan
Pejabat Inggris berusaha untuk menyembunyikan jumlah tentara Inggris yang tewas di Afghanistan dari publik, seorang analis mengatakan.
"Informasi korban yang jatuh sekarang dibatasi Seolah-olah mereka [pejabat Inggris] mencoba untuk menyembunyikan jumlah angka kematian yang sedang berlangsung dari publik dan hal ini benar-benar menjijikkan karena orang-orang di negeri ini [Inggris] harus tahu persis apa yang terjadi" kata Peter Eyre, seorang konsultan Timur Tengah kepada Press TV.
Eyre mengatakan apa yang mengganggu publik Inggris yang paling nyata adalah bahwa upacara khusus tidak lagi diadakan untuk memulangkan jasad tentara Inggris yang tewas di Afghanistan.
Dia lebih jauh mengatakan bahwa pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan sebenarnya kalah dalam pertempuran melawan "pemberontak".
Inggris saat ini memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan, kontingen terbesar setelah Amerika Serikat.
Menurut angka resmi, 376 tentara Inggris telah tewas di Afghanistan sejak invasi pimpinan AS di negara tersebut pada tahun 2001.
Kekerasan terburuk terjadi sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada tahun 2001. Situasi keamanan tetap rapuh meskipun adanya kehadiran sekitar 150.000 pasukan asing di negara Asia tersebut.
Inggris telah mengumumkan bahwa mereka akan menarik keluar 426 personil militer tambahan mereka pada Februari 2012 sedangkan Perdana Menteri David Cameron mengatakan ia akan mengikuti batas waktu yang ditetapkan oleh NATO untuk menarik unit-unit tempur terakhir dari Afghanistan pada akhir 2014.(fq/prtv/eramuslim/al-khilafah.org)
"Informasi korban yang jatuh sekarang dibatasi Seolah-olah mereka [pejabat Inggris] mencoba untuk menyembunyikan jumlah angka kematian yang sedang berlangsung dari publik dan hal ini benar-benar menjijikkan karena orang-orang di negeri ini [Inggris] harus tahu persis apa yang terjadi" kata Peter Eyre, seorang konsultan Timur Tengah kepada Press TV.
Eyre mengatakan apa yang mengganggu publik Inggris yang paling nyata adalah bahwa upacara khusus tidak lagi diadakan untuk memulangkan jasad tentara Inggris yang tewas di Afghanistan.
Dia lebih jauh mengatakan bahwa pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan sebenarnya kalah dalam pertempuran melawan "pemberontak".
Inggris saat ini memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan, kontingen terbesar setelah Amerika Serikat.
Menurut angka resmi, 376 tentara Inggris telah tewas di Afghanistan sejak invasi pimpinan AS di negara tersebut pada tahun 2001.
Kekerasan terburuk terjadi sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada tahun 2001. Situasi keamanan tetap rapuh meskipun adanya kehadiran sekitar 150.000 pasukan asing di negara Asia tersebut.
Inggris telah mengumumkan bahwa mereka akan menarik keluar 426 personil militer tambahan mereka pada Februari 2012 sedangkan Perdana Menteri David Cameron mengatakan ia akan mengikuti batas waktu yang ditetapkan oleh NATO untuk menarik unit-unit tempur terakhir dari Afghanistan pada akhir 2014.(fq/prtv/eramuslim/al-khilafah.org)
Tidak ada komentar