701 Warga Papua Meninggal akibat HIV/AIDS
Jumlah warga Papua yang meninggal karena tertular virus HIV/AIDS hingga triwulan pertama 31 Maret 2011 mencapai 701 orang dari keseluruhan pengidap penyakit mematikan itu sebanyak 7.319 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang ditandatangani Kadinas Kesehatan Papua drg Josef Rinta Rachdiyatmaka M.Kes per 31 Maret 2011 dilaporkan, dari 701 warga Papua yang meninggal akibat HIV/AIDS tersebar di Kabupaten Biak Numfor 135 orang, Kabupaten Jayapura 94 orang dan Kabupaten Jayawijaya 160 orang.
Sedangkan kabupaten lain Keerom jumlah warga yang tewas karena mengidap HIV/AIDS empat orang, Kota Jayapura 27 orang, Mappi 10 orang, Merauke 60 orang, Mimika 106 orang, Nabire 22 orang, Paniai 31 orang,Puncak Jaya empat orang serta Yapen Waropen 48 orang.
Untuk kumulatif pengidap HIV/AIDS per 31 Maret 2011 tercatat 7.319 kasus dengan rincian, Kabupaten Biak Numfor 588 kasus (HIV 60 kasus dan AIDS 528 kasus), Kabupaten Jayapura 678 kasus (HIV 294 kasus dan AIDS 384 kasus), Kabupaten Jayawijaya 973 kasus (HIV 240 kasus dan AIDS 733 kasus).
Kabupaten Keerom 22 kasus AIDS, Kota Jayapura 276 kasus (HIV 35 kasus dan AIDS 241 kasus), Mappi 71 kasus (HIV 4 kasus dan AIDS 67 kasus), Merauke 1.211 kasus (HIV 735 kasus dan AIDS 475 kasus), Mimika 2.180 kasus (HIV 1661 kasus dan AIDS 519 kasus).
Sementara pengidap HIV/AIDS Kabupaten Nabire 975 kasus (HIV 225 kasus dan AIDS 750 kasus), Paniai 196 kasus (HIV101 kasus dan AIDS 95 kasus), Puncak Jaya 19 kasus (HIV 2 kasus dan AIDS 17 kasus), Yapen Waropen (Yawa) 130 kasus (HIV 20 kasus dan AIDS 130 kasus).
Untuk kelompok umur pengidap HIV/AIDS tertinggi pada usia 20-29 tahun (3.335 kasus) usia 30-39 tahun (1.938 kasus) usia 15-19 tahun (692 kasus), 40-49 tahun ( 619 kasus), 50-59 tahun ( 171 kasus), diatas 60 tahun (28 kasus), 5-14 tahun (90 kasus), 1-4 tahun (73 kasus), kurang satu tahun (53 kasus) dan tidak diketahui 320 kasus.
Kadinas Kesehatan drg Josef yang juga Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Papua mengharapkan, adanya kepedulian masyarakat dan lembaga terkait dalam turut serta mensosialisasikan dan mencegah penularan virus HIV/AIDS.
“Penyakit menular HIV/AIDS di Papua dominan pada usia produktif 20-29 tahun, karena itu diperlukan keterlibatan berbagai elemen masyarakat mencegah penularan virus mematikan yang belum ada obatnya,” kata drg Josep Rinta Rachdyatmaka saat melantik pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Biak Numfor. (republika.co.id, 19/9/2011)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang ditandatangani Kadinas Kesehatan Papua drg Josef Rinta Rachdiyatmaka M.Kes per 31 Maret 2011 dilaporkan, dari 701 warga Papua yang meninggal akibat HIV/AIDS tersebar di Kabupaten Biak Numfor 135 orang, Kabupaten Jayapura 94 orang dan Kabupaten Jayawijaya 160 orang.
Sedangkan kabupaten lain Keerom jumlah warga yang tewas karena mengidap HIV/AIDS empat orang, Kota Jayapura 27 orang, Mappi 10 orang, Merauke 60 orang, Mimika 106 orang, Nabire 22 orang, Paniai 31 orang,Puncak Jaya empat orang serta Yapen Waropen 48 orang.
Untuk kumulatif pengidap HIV/AIDS per 31 Maret 2011 tercatat 7.319 kasus dengan rincian, Kabupaten Biak Numfor 588 kasus (HIV 60 kasus dan AIDS 528 kasus), Kabupaten Jayapura 678 kasus (HIV 294 kasus dan AIDS 384 kasus), Kabupaten Jayawijaya 973 kasus (HIV 240 kasus dan AIDS 733 kasus).
Kabupaten Keerom 22 kasus AIDS, Kota Jayapura 276 kasus (HIV 35 kasus dan AIDS 241 kasus), Mappi 71 kasus (HIV 4 kasus dan AIDS 67 kasus), Merauke 1.211 kasus (HIV 735 kasus dan AIDS 475 kasus), Mimika 2.180 kasus (HIV 1661 kasus dan AIDS 519 kasus).
Sementara pengidap HIV/AIDS Kabupaten Nabire 975 kasus (HIV 225 kasus dan AIDS 750 kasus), Paniai 196 kasus (HIV101 kasus dan AIDS 95 kasus), Puncak Jaya 19 kasus (HIV 2 kasus dan AIDS 17 kasus), Yapen Waropen (Yawa) 130 kasus (HIV 20 kasus dan AIDS 130 kasus).
Untuk kelompok umur pengidap HIV/AIDS tertinggi pada usia 20-29 tahun (3.335 kasus) usia 30-39 tahun (1.938 kasus) usia 15-19 tahun (692 kasus), 40-49 tahun ( 619 kasus), 50-59 tahun ( 171 kasus), diatas 60 tahun (28 kasus), 5-14 tahun (90 kasus), 1-4 tahun (73 kasus), kurang satu tahun (53 kasus) dan tidak diketahui 320 kasus.
Kadinas Kesehatan drg Josef yang juga Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Papua mengharapkan, adanya kepedulian masyarakat dan lembaga terkait dalam turut serta mensosialisasikan dan mencegah penularan virus HIV/AIDS.
“Penyakit menular HIV/AIDS di Papua dominan pada usia produktif 20-29 tahun, karena itu diperlukan keterlibatan berbagai elemen masyarakat mencegah penularan virus mematikan yang belum ada obatnya,” kata drg Josep Rinta Rachdyatmaka saat melantik pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Biak Numfor. (republika.co.id, 19/9/2011)
Tidak ada komentar