Header Ads

Penutupan Arrahmah.com mengancam kebebasan pers Indonesia

Usulan yang disampaikan oleh Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk menutup situs Arrahmah.com, dianggap berlebihan.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Tim Pembela Muslim (TPM) Ahmad Kholid.

Ahmad mengatakan bahwa pernyataan yang dikatakan oleh beberapa pihak terkait penyebutan situs Arrahmah yang dijadikan media propaganda bagi teroris, pada dasarnya merupakan bentuk ketakutan BNPT yang dianggap gagal dalam memberantas aksi terorisme.

“BNPT jangan seenaknya bicara, harus berdasarkan fakta. Melakukan tindakan itu ada prosedurnya,” kata Ahmad seperti yang dikutip okezone, Jumat (30/9/2011).

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa reaksi dari BNPT tersebut justru nantinya akan mengancam kebebasan pers di Indonesia.

“Saya kira ini nanti bisa menjadi tekanan kepada media yang memberitakan ini itu misalnya. Jelas akan mengancam kebebasan pers,” tukasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, BNPT meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) agar segera menutup situs-situs internet yang sengaja mengarah pada propaganda ‘radikal’.

BNPT melalui Direktur Deradikalisasi Prof Irfan Idris menyebut media komunikasi melalui internet adalah salah satu alat propaganda yang efektif dilakukan oleh kelompok teroris di Indonesia. Bahkan menurutnya, upaya deradikalisasi melalui media komunikasi internet mendesak dilaksanakan.

Irfan Idris beralasan makin banyaknya masyarakat Indonesia yang mengakses internet, memperbesar peluang menjadi ‘radikal’ sepanjang masih ada situs yang mengarah pada ‘faham radikal’ tersebut.

Menanggapi hal tersebut Menkominfo, Tifatul Sembiring, menegaskan bahwa internet bukanlah sumber dari ‘pemahaman’ yang yang menyebabkan seseorang menjadi ‘teroris’. Dengan tegas Tifatul mengatakan, “jika gara-gara membuka situs orang jadi teroris, maka semua blogger di Indonesia bisa jadi teroris, buktinya kan nggak”.

Usulan pemblokiran situs Arrahmah.com tentu saja bukan tanpa alasan, pasalnya dari sekian banyak media di Indonesia Arrahmah menghadirkan berita-berita actual dan menyajikan kebenaran dalam perspektif berbeda bagi kaum Muslimin.

Hal inilah yang ditakutkan oleh BNPT yang notabene telah disetir oleh AS untuk memuluskan program pencapan stigma ‘teroris’ bagi siapa saja yang menyuarakan Islam secara kaffah. Wallohua’lam. (dbs/arrahmah)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.