Header Ads

“Perang” NATO-Taliban Merambah Dunia Maya

Peperangan yang terjadi antara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang tengah menggencarkan operasi menumpas pejuang Taliban tidak hanya terjadi di dunia nyata.

Pertarungan tentara koalisi dengan para gerilyawan itu ternyata juga terjadi di dunia maya. Seperti dilansir dari Sydney Morning Herald, Kamis (15/09/2011), melalui jejaring sosial Twitter, NATO dan Taliban terlibat percakapan virtual yang mulai memanas.

Pesan yang ditulis dengan jargon yang di-tweet menunjukkan upaya berkelanjutan oleh Amerika Serikat dan NATO untuk menggambarkan kegagalan menyerang Kedutaan Besar AS di Afghanistan. Negeri Adikuasa itu juga berjanji akan membalas serangan kelompok penyerang.

Berikut contoh percakapan virtual tersebut:

"Re: Taliban spox # Serangan Kabul tidak bisa dihindari." Salah seorang juru bicara NATO menuliskan: "Pertanyaan berapa lama lagi para teroris membahayakan warga sipil Afghan?"

Untuk ini, seorang wakil Taliban, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abdulqahar Balkhi membalas NATO dengan tweet lainnya. "@ABalkhi, replied in garbled shorthand: "i dnt knw.u hve bn pttng thm n `harm`s way` fr da pst 10 yrs.Razd whole vllgs n mrkts.n stil hv da nrve to tlk bout `harm`s way`."

@ABalkhi, menjawab singkat: "Saya tidak tahu bukannya NATO yang justru membahayakan mereka selama 10 tahun ini. Seluruh desa dan pasar dimusnahkan, dan masih memiliki keberanian untuk berbicara tentang membahayakan orang lain."

NATO pun membalasnya dengan menulis, "Benarkah @ABalkhi? Berdasarkan data dari PBB menyatakan jika 80 persen korban jiwa di Afghanistan selama enam bulan pada 2011 ini disebabkan oleh militan.

"UNAMA perwakilan siapa? Kami atau dirimu?" Balkhi hanya membalas secara singkat dengan menggunakan singkatan UNAMA yang berarti UN Mission in Afghanistan atau operasi PBB di Afghanistan.
Seorang juru bicara NATO di Kabul, Afghanistan, mengatakan pembicaraan virtual itu sebagai bagian dari kampanye untuk melawan representasai buruk terhadap NATO sebagai informasi yang salah pada jejaring sosial. (hidayatullah)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.