Header Ads

AS Hentikan Bantuan ke UNESCO Setelah Palestina Menjadi Anggota Penuh

Amerika Serikat mengatakan mereka akan melakukan pemotongan dana untuk UNESCO dalam menanggapi keputusan organisasi PBB tersebut yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh.

Menggambarkan keputusan itu sebagai "disesalkan dan prematur", juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan kepada wartawan pada Senin kemarin (31/10) bahwa Washington akan menghentikan semua bantuan keuangan kepada badan ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB yang lebih dikenal sebagai UNESCO, yang menyumbang sekitar 22 persen dari anggaran tahunan.

Washington saat ini sumber terbesar dana yang didapat oleh UNESCO.

"Kami tidak dapat terus memberikan kontribusi bagi anggaran UNESCO. Keanggotaan Palestina sebagai negara di UNESCO memicu pembatasan legislatif yang akan memaksa Amerika Serikat untuk menahan diri dari memberikan bantuan untuk UNESCO," Kata Nuland setelah organisasi PBB tersebut memberikan Palestina keanggotaan penuh meski adanya oposisi kuat dari Washington.

Menurut hukum AS yang disahkan pada tahun 1990-an, Washington bisa menghentikan dana untuk badan yang berafiliasi kepada PBB yang menerima keanggotaan Palestina.

AS, sekutu utama Israel, dijadwalkan akan membayar 60 juta dolar untuk UNESCO pada bulan November ini.

Nuland, bagaimanapun, mengatakan bahwa AS akan mempertahankan keanggotaan mereka dalam UNESCO PBB. AS bergabung UNESCO pada tahun 2002, setelah meninggalkan organisasi itu selama 19 tahun sebelumnya.

Palestina memenangkan kursi UNESCO di Paris pada pemungutan suara Senin kemarin dengan 107 negara dari 173 suara mendukung dan 14 menentang tawaran. Lima puluh dua abstain dari pemungutan suara.

Anggota parlemen AS telah berulang kali mendesak badan PBB tersebut untuk menolak permintaan keanggotaan sejak penyerahan tawaran oleh para pemimpin Palestina awal bulan ini.(fq/prtv/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.