Header Ads

Aktivis Turki Kecam Dibebaskannya Warga Prancis Pembakar Al-Quran

Aktivis Turki berkumpul di depan Kedutaan Besar Prancis di Ankara untuk memprotes pembebasan warga Prancis yang dituduh menghasut kebencian rasial dengan membakar Al-Qur'an dan kemudian mengencinginya, Press TV melaporkan.

Warga Prancis bernama Ernesto Rojas Abbate ditangkap pada Oktober 2010 setelah memposting cuplikan dirinya mengenakan topeng setan dan merobek halaman dari sebuah salinan Al-Quran sebelum membakar dan mengencinginya di situs YouTube.

Pada tanggal 25 Oktober, pengadilan banding Perancis mengkonfirmasi pembebasan Abbate dengan alasan bahwa tidak ada bukti ia bermaksud untuk membangkitkan perasaan permusuhan yang ditujukan untuk memprovokasi diskriminasi, kebencian, atau kekerasan terhadap Muslim.

Para aktivis yang melakukan aksi protes berasal dari Organisasi Hak Asasi Manusia Turki dan Solidaritas untuk Rakyat Tertindas, yang dikenal sebagai Mazlumder, seorang koresponden Press TV melaporkan.

Ketua Mazlumder Ahmet Faruk Unsal mengatakan kepada Press TV bahwa "Hal tersebut tidak bisa diterima dalam setiap sistem di dunia untuk membiarkan ekstremis seperti itu dibiarkan begitu saja."

"Kami menganggap tindakan warga Prancis itu sebagai kejahatan rasial," tambahnya.

Para aktivis juga membacakan pernyataan pada akhir aksi mereka.

Pernyataan itu mengatakan bahwa putusan pengadilan menunjukkan bahwa pendekatan anti-Islam yang diadopsi oleh pemerintah Perancis juga mempengaruhi pengadilan Prancis.(fq/prtv/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.