Header Ads

Parlemen Turki Memutuskan Israel Tidak Menjadi Negara Sahabat

Parlemen Turki memutuskan tidak membentuk kelompok persahabatan dan kerjasama parlemen dengan lima negara. Lima negara itu, diantaranya Israel dan Suriah. Dalam sidang parlemen baru-baru ini, diputuskan untuk membentuk kelompok persahabatan dengan 18 negara baru.

Sesi sebelumnya Parlemen, ada kelompok-kelompok persahabatan dengan anggota parlemen dari 110 negara, termasuk Israel dan Suriah. Parlemen telah memutuskan untuk membangun kembali persahabatan dengan 212 negara, yang tidak memasukkan Israel, Suriah, Libya, Yunani dan Uzbekistan.

Pengecualian Israel dari daftar anggota itu diharapkan hubungan Turki-Israel, tidak lagi menjadi penting, dan semakin rendah. Pertama-pernah persahabatan kelompok parlemen dengan Israel dibentuk selama sesi parlemen ke-20, antara Januari 1996 dan April 1999. Kelompok terakhir ini dibentuk selama sesi 23 Parlemen, yang dibuka pada bulan Agustus 2007 dan ditutup pada Juni 2011.

Namun, setelah musim dingin 2008-2009, ketika serangan tiga minggu oleh Israel di Jalur Gaza yang menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina tewas, dan kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, semua anggota, termasuk ketua nya, mengundurkan diri dari grup itu.

Bulan lalu, Turki mengusir duta besar Israel dan diplomat senior lainnya dan menghentikan semua perjanjian militer setelah Israel menolak untuk meminta maaf atas serangan mematikan pada tahun 2010 pada sebuah kapal bantuan mencoba mendobrak blokade Gaza, yang mengakibatkan kematian delapan warga Turki dan warga Turki-Amerika.

Tidak akan ada kelompok persahabatan Suriah-Turki di Parlemen dalam sesi baru Turki, setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad, melakukan penumpasan brutal terhadap gerakan protes anti-rezim, dan mengabaikan kritikan interasioanl. Ada juga akan ada kelompok persahabatan Libya-Turki sebagai negara sedang mengalami masa transisi setelah jatuhnya rezim Muammar Gaddafi. Karena Yunani tidak memiliki kelompok persahabatan dengan Turki di parlemen, Turki tidak akan membentuk kelompok persahabatan dengan negara tetangga.

Delapan belas negara-negara baru dengan siapa Turki baru-baru ini telah meningkatkan hubungan, dan akan memiliki kelompok persahabatan di Parlemen dalam sesi baru. Di antara negara-negara tersebut Bolivia, Denmark, Ekuador, Gambia, Luksemburg, Malta, Mozambik, Paraguay, Somalia, Turkmenistan dan Zambia. (mh/wb/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.