Header Ads

Indonesia Sepakati Kerjasama US$600 Juta dengan Negara Imperialis AS

Indonesia dan negara penjajah AS menyepakati sebuah kerjasama yang disebut Kemitraan Milenium Menyeluruh atau Millenium Comprehensive, MCP, di bidang pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan. Negara AS juga berusaha mempengaruhi kekuatan militer negeri Muslim terbesar di dunia ini.

Negara yang telah menjajah Afghanistan lebih dari 10 tahun ini berupaya untuk menancapkan hegemoninya secara terbuka dan terang-terangan. Kehadirannya dalam KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali, diantara salah satu bentuk upaya bagaimana AS berusaha membangun kerjasama dengan para penguasa di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.



Peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat ini disampaikan dalam keterangan pers bersama Presiden AS Barack Obama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai pertemuan bilateral di sela-sela KTT Asia Timur di Nusa Dua, Bali hari Jumat (18/11).

Kemitraan Milenium Menyeluruh ini senilai US$600 juta atau sekitar Rp5,4 triliun, yang ditujukan untuk mendukung pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan, kesehatan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publik di Indonesia.

Kesepakatan milenium ini merupakan lanjutan dari Kesepakatan Kemitraan Menyeluruh yang dibuat kedua kepala negara saat Obama berkunjung ke Indonesia November tahun lalu.

Peningkatan kerjasama yang paling mencolok di antara kedua negara adalah di bidang militer. Amerika Serikat mulai memberikan pengaruhnya kepada para perwira militer di negeri Muslim ini.

Negara yang mendukung Israel menjajah negeri Palestina ini memberikan pelatihan kepada para perwira TNI. AS juga meberikan imbalan berupa pesawat tempur F16.

"Di bidang keamanan, kami menyepakati sejumlah langkah untuk meningkatkan kerjasama termasuk pelatihan dan dukungan untuk memutakhirkan militer Indonesia," kata Obama.

"Saya tahu bahwa kerjasama pertahanan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas Indonesia untuk mengamankan dalam negeri tetapi juga membantu Indonesia memainkan peran aktif dalam keamanan di kawasan,'' tambah Obama.

Entah keamanan apa yang dimaksud Obama, yang jelas pemerintah Obama sendiri telah membuat negeri-negeri Muslim tidak aman, seperti di Irak, Afghanistan dan Pakistan yang hingga hari ini jutaan kaum Muslim tewas terbunuh oleh kebijakan jahat Obama.

Amerika Serikat pun tentunya akan berupaya agar para tentara di negeri Muslim bertekuk lekuk di hadapannya, sehingga mereka akan diam ketika saudara mereka dibantai secara terbuka dan terang-terangan oleh Amerika.

Keberadaan AS dan China dalam KTT ASEAN bukanlah hal yang aneh dalam upaya penancapan ide-ide penjajah di negeri Muslim. Beberapa waktu lalu, WikiLeaks telah membocorkan kerjasama AS dan China untuk mempromosikan demokratisasi, pertumbuhan ekonomi dan kontra-terorisme di Indonesia.

Menurut kawat diplomatik tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengambil langkah-langkah positif, dan mendorong lebih lanjut transparansi, akuntabilitas dan reformasi militer.

Beijing harus bergabung dengan Washington dalam menekan bagi "pemerintahan yang lebih baik dan akuntabilitas dalam militer", Tentara Nasional Indonesia (TNI). Transparansi dalam TNI akan memperkuat dan mendorong transparansi di Indonesia.

Selain itu, WikiLeaks mengungkapkan rencana Beijing yang berusaha untuk mempromosikan Islam sekuler di Indonesia. Salah satu langkahnya dengan mendorong interaksi dengan 20 juta Cina Muslim.
Setelah embargo terhadap TNI dicabut secara berkala, dalam setahun belakangan Amerika Serikat terlihat royal memberikan bantuan kepada militer Indonesia.

Demikianlah, Barack Obama dengan leluasa ceramahi para penguasa negara ASEAN. Siapa yang mengundangnya dan untuk apa? Yang pasti kehadirannya di Bali pun didampingi dua kapal perang milik tentara AS.

Ada dua kapal perang milik tentara AS yang merapat ke Bali, yakni USS Essex dan USS Stethem. Keduanya labuh jangkar di Tanjung Benoa, kurang-lebih 15 mil dari Pantai Nusa Dua, Bali. Enam kapal perang TNI juga bersiaga.

"Dua kapal milik AS ini akan menjadi escape Obama jika terjadi sesuatu, angkutnya dengan helikopter khusus dari Secret Service," kata seorang personel kemanan yang tidak bersedia menyebut identitasnya kepada sebuah media. Untuk apa kapal perang tersebut? Demikianlah, negara penjajah!

Umat tidak membutuhkan Obama yang telah membunuh jutaan kaum Muslim di Irak, Afghanistan, Pakistan, Somalia, Libya, dan mendukung Israel menjajah Palestina. Umat hanya membutuhkan satu kesatuan politik di bawa naungan Khilafah Islamiyyah yang akan menyatukan seluruh negeri Muslim dari Maroko hingga Merauke. Institusi inilah yang akan mengembalikan kemuliaan umat. Insya Allah, semakin dekat. [m/bbc/trbn/syabab.com]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.