Header Ads

Keajaiban Shalat Subuh

Islam memiliki banyak simpul/ikatan. Dengan simpul itu umat Islam akan senantiasa terjaga dan terlindungi. Hanya saja simpul Islam tersebut akan terlepas satu persatu. Sebagaimana diberitakan Nabi saw:

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ

Simpul-simpul Islam akan terurai satu demi satu, setiap kali satu simpul terurai orang-orang bergantungan pada simpul selanjutnya. Yang pertama kali terurai adalah masalah pemerintahan dan yang terakhir adalah shalat." (HR. Ahmad  dari Abu Umamah al Bahali no. 21.139).


Sungguh perkara pemerintahan (khilafah) yang para ulama sebut sebagai induk dari segala kebaikan (ummul khairat) telah terlepas lewat konspirasi Inggris dengan anteknya yakni Mustafa Kamal pada 3 Maret 1924 yang meruntuhkan kekhilafahan terakhir di Turki. Satu persatu simpul Islam terlepas. Hingga simpul terakhir yakni shalat pun saat ini telah terurai. Shalat subuh adalah shalat yang saat ini banyak ditinggalkan oleh umat Islam. Padahal terdapat banyak keutamaan yang menegaskan bahwa  shalat subuh atau disebut juga shalat fajar  berbeda dengan shalat fardhu yang lain. Di antara keutamaan tersebut adalah:
  1. Pahala shalat semalam penuh
Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Ustman bin ‘Affan, bahwa Nabi bersabda:

من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كله

Barang siapa yang shalat isya berjama’ah seolah-olah dia telah mendirikan shalat setengah malam, dan barang siapa shalat subuh berjamaah (tentunya juga dengan mendirikan shalat isya berjamaah), maka seolah-oalah dia telah shalat semalam penuh

Apakah kita mampu shalat semalam penuh? Jujur kita akan menjawab “tidak”. Tetapi dengan kemurahan-Nya Allah menjadikan shalat isya dan subuh “dua serangkai” yang dengannya kita berhak mendapat pahala shalat sepanjang malam. Subhanallah!
  1. Sumber cahaya di hari kiamat
Gelap gulita adalah satu kondisi setelah kiamat tejadi,  karena Allah berfirman:

"إذا الشمس كورت، وإذا النجوم انكدرت"

Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan (QS. At-Takwir [81]: 1-2).

Padahal matahari dan bintang-bintang adalah sumber cahaya. Jika keduanya dihancurkan maka kegelapan akan menyelimuti. Saat seperti inilah manusia memerlukan cahaya. Cahaya itu adalah amal shalih, termasuk shalat subuh.  Dari Baridah al salami, Nabi bersabda:

بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan malam menuju masjid dengan cahaya sempurna kelak di hari kiamat. (HR. Tirmidzi no. 207)

Menurut Dr. Raghib as Sirjani, yang dimaksud orang yang berjalan di kegelapan malam adalah orang-orang yang berjalan menuju masjid untuk melaksanakan shalat isya dan subuh berjama’ah (Kaifa tuhaafidzu ‘ala shalati al fajri hlm. 27).
  1. Balasan surga
Dari Abu Musa al asy’ari Nabi bersabda:

من صلى البردين دخل الجنة

Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga. (HR. Bukhari no. 540)

Yang dimaksud shalat pada waktu dingin adalah shalat subuh dan ashar.
  1. Dua rakaat sebelum subuh adalah  nafilah yang lebih agung dari dunia sisinya. Dari Ibunda ‘Aisyah rah. Nabi bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik daripada dunia seisinya. (HR. Muslim no. 1193)

Imam Ibnu Hajar al ‘asqalani dalam kitab beliau fathul bari menyebutkan bahwa Nabi tidak melaksanakan shalat sunnah rawatib (baik qabliyah maupun ba’diyah) saat safar kecuali dua rakaat sebelum subuh.
  1. Shalat subuh memiliki hukum-hukum fikih dan dzikir yang berbeda dengan shalat fardhu yang lain, diantaranya:
  2. Jumlah rakaat shalat subuh sejak awal diperintahkan adalah 2 rakaat.  Ketika peristiwa isra’ dan mikraj jumlahnya tetap dua rakaat. Berbeda dengan shalat ashar. Awal diperintahkan shalat ashar adalah 2 rakaat, namun saat isra dan mikraj ditambah sehingga menjadi 4 rakaat.
  3.  Adzan shalat subuh berbeda dengan adzan shalat-shalat yang lain. Yaitu terdapat tambahan lafadz “ash shalatu khairun min an naum” artinya shalat itu lebih baik dari tidur.
  4. Terdapat dzikir sesudah shalat yang khusus yang tidak diperintahkan pada shalat yang lain.
  5. Shalat subuh satu-satunya shalat yang tidak dapat dijamak dan di qashar

  1. Waktu subuh adalah watu yang disaksikan para malaikat
Allah telah muliakan waktu shalat subuh dalam kitab-Nya. Allah tidak bersumpah mengenai waktu shalat yang fardhu kecuali hanya waktu shalat subuh dan ashar. Allah bersumpah dengan sebutan “wal fajr” dan “ wa layalin ‘asyr”. Demikian pula waktu fajar adalah waktu dimana para malaikat turun ke bumi untuk menyaksikan orang yang mendirikan shalat subuh.

تَفْضُلُ صَلَاةُ الْجَمِيعِ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ وَحْدَهُ بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا )

Shalat berjama'ah lebih utama dibanding shalatnya salah seorang dari kalian dengan sendirian dengan dua puluh lima bagian. Dan Malaikat malam dan Malaikat siang berkumpul pada shalat fajar." Abu Hurairah kemudian berkata, "Jika mau silahkan baca: '(Sesungguhnya shalat fajar disaksikan (oleh para Malaikat) ' [Qs. Al Israa: 78] (HR. Bukhari no. 612)
  1. Orang yang shalat subuh senantiasa dalam jaminan perlindungan Allah
Dari Jundab bin Sufyan, Nabi bersabda:

"من صلى صلاة الصبح فهو في ذمة الله"

Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah (HR. Muslim no. 1050)
  1. Penghapus dosa selama separuh umur.
Satu shalat dengan shalat selanjutnya adalah pengapus dosa kecil yang dilakukan diantara dua waktu shalat tersebut. Dari Abu Hurairah Nabi bersabda:

"الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مكفرات ما بينهن إذا اجتنبت الكبائر"..

Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dari ramadhan ke ramadhan adalah penghapus dosa diantaranya jika meninggalkan dosa-dosa besar (HR. Muslim)

Padalah jeda waktu anatara shalat isya dengan shalat subuh adalah jeda dua shalat yang paling panjang. Sehingga jika kedua shalat ini ditegakkan dengan baik  maka keduanya adalah penghapus dosa diantara keduanya. Jika diakumulasikan maka dosa hampir separuh umur kita dapat dihapuskan oleh dua shalat ini.

Dr. Raghib al Sirjani dalam kitab beliau Kaifa tuhaafidzu ‘ala shalati al fajri memberikan beberapa tips penting untuk dapat menjaga keistiqamahan shalat subuh berjamaah. Tips-tips tersebut adalah:
  1. Beramal ikhlas hanya karena Allah SWT
  2. Mengokohkan tekad dan mengkoreksi (muhasabah) diri setiap hari
  3. Bertaubat, dan bertekad untuk tidak mengulangi
  4. Banyak berdoa kepada Allah agar dikuatkan melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid dan  di awal waktu
  5. Meminta motivasi dari sahabat yang baik
  6. Tidur sesuai sunnah Nabi saw
  7. Tidur lebih awal, berwudhu, dan membaca zikir sebelum tidur
  8. Tidak makan dalam jumlah yang banyak sebelum tidur, hindari teh dan kopi
  9. Catat perkembangan shalat subuh anda dan gantung di dinding
  10. Pasang alarm
  11. Telpon orang lain (sahabat) dan mulai dari keluarga

Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk menggapai beragam keutamaan shalat subuh. Selanjuntnya semoga kita juga diberikan taufik untuk menegakkan syariat Allah dalam seluruh sendi kehidupan kita. Amiin ya mujiba as-sailiin.

Wahyudi Ibnu Yusuf, M. Pd (Dosen STKIP-PGRI Banjarmasin dan Mudir Ma’had Taqiyuddin an Nabhani Banjarmasin)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.