Header Ads

Rezim Diktator Suriah Berusaha Belokkan Opini Semakin Dekatnya Pertolongan Allah dengan Meledakan Bom

Hari Jumat, menjadi hari yang menakutkan bagi rezim kejam diktator teman setia Amerika Serikat, Bashar al-Assad. Kerumunan warga di berbagai tempat di Suriah, dari Idlib hingga Damaskus berkumpul secara damai dalam Jumat Intanshurullah Yanshurkum (Jika kalian menolong Allah, niscaya Allah menolong kalian). Namun, rezim berusaha meredam kalau tidak menenggelamkan opini publik tentang desakan perlawanan rakyat yang begitu besarnya terhadap rezim itu.


Diciptakanlah suasana untuk mengalihkan pemberitaan media agar tidak banyak meliput kebangkitan warga dalam menentang Bashar al-Assad. Seperti dikutip hampir kebanyakan media internasional, memberikan pemberitaan fokus pada berita yang bersumber dari telivisi milik penguasa rezim.

Televisi pemerintah Suriah melaporkan sebuah aksi seorang pengebom bunuh diri di pusat ibukota Damaskus hari Jumat (6/1) menewaskan dan melukai puluhan orang.

Gambar-gambar televisi menunjukkan darah di kaca-kaca bus yang sepertinya mengangkut polisi di kawasan Midan. "Pelaku meledakkan diri menewaskan banyak orang," kata Menteri Dalam Negeri Mohammed Shaar seperti dikutip kantor berita Associated Press.

Warga sipil juga dikatakan termasuk di antara para korban. Kantor berita AFP memberitakan warga di lokasi kejadian meneriakkan kata-kata yang menyebutkan bahwa serangan ini dilakukan oleh para teroris.

Ledakan ini terjadi menjelang aksi protes besar-besaran yang disebut dengan Jumat Intanshurullah Yanshurkum. Namun, media-media telah mengaburkan aksi besar-besaran kaum Muslim warga Syam itu dengan skenario cerita yang mereka inginkan.

Warga yang berunjuk rasa secara damai untuk menumbangkan Bashar al-Assad disebut saja oleh media Barat sebagai para pengunjuk rasa prodemokrasi. Padahal tidak ada seruan demokrasi, justu warga menyerukan semua kalangan menolong Allah.

Ledakan serupa di Damaskus dua pekan lalu menewaskan lebih dari 40 orang. Para aktivis menuduh ledakan ini sengaja dilakukan oleh aparat keamanan pemerintah untuk mempengaruhi tim pemantau Liga Arab yang tengah berada di Suriah.

Hari Jumat kemarin warga di berbagai kota dan daerah di seluruh Suriah turun ke jalan-jalan untuk menyambut pertolongan Allah dengan menyebut Jumat Intanshurullah Yanshurkum. Puluhan ribu warga turun ke jalan-jalan usai sholat Jumat dan mengadakan aksi melawan rezim.

Di beberapa tempat aksi berada di bawah tekanan pasukan rezim sehingga menyebabkan jatunya para syuhada. Namun, warga tetap melakukan aksinya secara damai untuk menjatuhkan rezim yang telah menjadi mitra asing itu, Bashar al-Assad. Beberapa media enggan memberitakan hal ini, berbeda dengan pemberitaan yang masif terkait ledakan bom yang beberapa kalangan menyebtukan sengaja diciptakan pemerintah.

Kaum Muslim di Suriah di negeri yang keturunan Khalid bin Walid ini tidak akan lelah untuk berjuang melawan penguasa dzalim. Mereka akan terus menyerukan berbagai kalangan, termasuk terhadap militer agar menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka tidak membutuhkan Liga Arab atau Amerika, seperti ikrar puluhan ribu warga Homs beberapa waktu lalu. Mereka menegaskan bahwa pertolongan bukan dari Liga Arab, Amerika, Obama, atau Erdogan, tetapi hanya dari Allah Swt.

Demikianlah, semoga Allah Swt memberikan pertolongan kepada kaum Muslim di Syam, tempat yang Rasulullah telah berdoa "Berkahilah Syam, Berkahilah Syam" hingga nashrullah datang berupa kemenangan di mana manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama ini. Insya Allah, semakin dekat. [m/f/bbc/syriarev/syabab.com]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.