Header Ads

Habib Rizieq: Saya Tidak Percaya Pada Pengelola Media

Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab terpaksa harus meminta maaf pada para wartawan. Pasalnya, pasca Insiden Palangkaraya Habib Rizieq tidak mau meladeni wawancara dengan insan media.



"Saya minta maaf pada rekan-rekan media melalui forum ini, ratusan sms datang untuk meminta wawancara. Semua saya tolak", demikian permohonan maaf Habib Rizieq yang disampaikan saat mengakhiri pertemuan dengan Menteri Agama Suryadharma Ali di Kantor Kemenag, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (17/2/2012).

Penolakan Habib Rizieq memang cukup beralasan. Faktanya wawancara seperti apapun yang dilakukan oleh media-media sekuler ternyata yang ditayangkan menjadi berita tidaklah penuh tapi dipotong-potong sesuai kehendak pemilik media. Alhasil FPI terus jadi bulan-bulanan media massa. Konon, konspirasi pembubaran FPI yang sekarang merebak juga tak luput dari peran pemilik modal di media massa dan petinggi di jajaran redaksinya.

"Pertemuan kita pada hari ini saya yakin nanti pernyataan saya akan dipotong, pernyataan Pak Menteri akan dipotong", kata Habib Rizieq.

Ketidakpercayaan Habib Rizieq itu dialamatkan pada pengelola-pengelola media. Bukan pada wartawan yang meliput di lapangan. "Saya minta maaf, bukan saya tidak mengharagai wartawan, bukan saya tidak mengharagi jurnalistik. Tapi saya tidak percaya kepada pengelola-pengelola media yang menjadi atasan-atasan anda yang menjadi penentu mana berita yang ditayangkan atau tidak," tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq konsisten dengan ucapannya itu. Ketika beberapa orang wartawan yang datang terlambat nekat meminta wawancara, Habib Rizieq tegas menolak. Di lantai satu gedung Kemenag Habib Rizieq hanya mau membaca pernyataan sikap FPI saja. Saat wartawan mengejar untuk bertanya Habib malah bergegas menuju mobilnya. Mobil Innova putih bernomor polisi B 1 FPI itu pun melaju keluar dari halaman parkir Kemenag. (SIOnline/170212/al-khilafah.org)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.