Header Ads

Media Inggris Memang Sengaja Sebarkan Propaganda Anti Islam

Seorang wartawan Inggris sekali lagi menuduh surat kabar Inggris menekan wartawan mereka untuk menyebarkan propaganda anti-Muslim.

Richard Peppiatt, mantan jurnalis di Daily Star, mengatakan bahwa editor di beberapa surat kabar memaksa wartawan mereka untuk membuat cerita yang menunjukkan bahwa Muslim dan imigran yang tinggal di Inggris telah mengancam masyarakat.


Dia menekankan bahwa cerita kemudian dibuat menjadi lebih umum setelah kasus pemboman London pada tanggal 7 Juni 2005 dan serangan 11 September di AS.

"Terutama sejak 7/7 dan 9/11, umat Muslim sudah distempel sebagai kelompok yang jahat. Harus ada yang disalahkan, sayangnya itu adalah umat Islam yang telah dipilih untuk digambarkan sebagai 'penjahat'," katanya menegaskan.

Peppiatt menyatakan bahwa artikel yang menghina yang diterbitkan di surat kabar berpengaruh langsung pada kehidupan warga, dan menyebabkan kekerasan di jalanan.

Dia mencatat saat bekerja di Daily Star, kasus kejahatan yang melibatkan imigran secara statistik imigrasi bisa dikatakan bersih, tetapi hal itu tidak pernah disebutkan karena tidak sesuai dengan narasi gambaran imigran yang sudah terlanjur buruk. Tidak ada perspektif yang adil dan tidak ada pertimbangan bahwa imigran berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ini dilakukan dengan sengaja, pada saat editor ingin menyajikan perspektif negatif terhadap imigran.

Peppiatt mengangkat pertama kali masalah ini November lalu saat memberikan bukti penyelidikan Leveson, yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Inggris untuk menyelidiki terkait berita tentang skandal hacking telepon. Permintaan ini juga menilai etika dan budaya dari media Inggris.(fq/prtv/eramuslim/080212/al-khilafah.org)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.