Header Ads

Kapolda Jabar: Aksi HTI Tidak Pernah Anarkis

“Saya baru mengetahui (HTI-red) sejelas ini,” ungkap Kapolda Jabar, Irjen Putut Eko Bayuseno menanggapi penjelasan pengurus DPD 1 HTI Jabar ketika kunjungan ke kantornya, senin (26/03). Dalam kesempatan tersebut, pengurus HTI Jabar yang diwakili oleh Ust. M. Riyan, M.Ag. (Ketua), Ust. Luthfi Afandi (Humas), Ust. Umar Fadillah, MM (LKP), Ust. Ponsen Sinduprawito (LKI), Dr. Arim Nasim dan H. Budi Mulyana, M.Si, memaparkan visi dan misi HTI serta metodenya yang tanpa kekerasan. Walhasil, meskipun mengaku ketika dinas di Jakarta sudah mengenal HTI, namun Kapolda Jabar merasa baru sekarang betul-betul bisa mengetahui HTI secara jelas.


Dalam kesempatan ini pula, rombongan HTI Jabar menjelaskan sikap penolakannya terhadap rencana kenaikkan harga BBM. Dr. Arim Nasim menjelaskan bahwa rencana kenaikkan BBM ini merupakan bukti dari keterjajahan Indonesia. Menurutnya, meskipun penjajahan fisik telah berlalu, namun negeri ini masih terjajah secara ekonomi. “Kekayaan alam yang melimpah tidak bisa kita nikmati sendiri, malah dinikmati oleh perusahaan-perusahaan asing,” paparnya. Adapun Pertamina yang seharusnya menjadi alat negara untuk mengelola kekayaan kita, menurutnya, sekarang ini malah di posisiskan sama dengan perusahaan-perusahaan swasta asing. “Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan direktur pemasaran Pertamina, ia mengeluhkan bahwa Pertamina sekarang dalam kondisi sulit,” tuturnya. Hasilnya, karena tidak memiliki kemandirian dalam mengelola Migas, negeri ini harus mengikuti setiap keinginan Asing, termasuk untuk menaikkan harga BBM.

Sementara itu, Ust. Luthfi Afandi menjelaskan bahwa solusi atas setiap problematika yang ada, termasuk masalah BBM, haruslah dikembalikan kepada syariah Islam. “Syariah Islam karena berasal dari yang Maha Sempurna, pasti bisa menyelesaikan berbagai problem bangsa ini,” ujarnya yakin. Ia pun menegaskan pentingnya memahamkan umat Islam tentang Islam secara sempurna. “Selama ini kalau ada problem negara, seperti BBM, seakan-akan bukan urusan Islam. Padahal itu adaah masalah Islam juga karena Islam mengatur setiap aspek kehidupan,” tuturnya.

Di sisi lain, lutfi pun menjelaskan bahwa HTI dalam menyampaikan setiap gagasannya selalu tertib, tanpa tindakan anarkis. “Kenaikkan BBM kami respon dengan cara yang santun,” tegasnya. Mendengar hal tersebut Kapolda Jabar pun mengamini. Menurutnya, setiap demontrasi HTI tak pernah melakukan kekerasan. “Walaupun massa yang dikerahkan banyak, saya tak pernah mendapatkan laporan adanya aksi anarkis,” Ungkapnya.

Selain Kapolda, turut juga mendampingi Kombes Pol. Sutarno (Kadir. Bimas), Kombes Pol. Mathias Sitompul (Kabid. Humas) dan AKBP Mesdisyam (Wadir. Intel).

Acara diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan pernyataan sikap HTI Tolak Kenaikan Harga BBM serta cinderamata berupa berbagai media opini HTI seperti Al-Wa’ie dan Media Umat. [HTIPress/al-khilafah.org]





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.