Header Ads

Hasyim Muzadi Ajak Waspadai Diskusi God, Liberty & Love

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatull Ulama KH Hasyim Muzadi mengatakan umat beragama di Indonesia harus mewaspadai diskusi dan bedah buku "Allah, Liberty, and Love" karya feminis muslim asal Kanada, Irshad Manji.

"Umat Islam dan seluruh umat beragama di Indonesia harus mewaspadai diskusi 'God, Liberty, and Love'," kata Hasyim di Jakarta, Senin (07/05/2012) seperti dikutip Antara.



Menurutnya, diskusi tersebut merupakan bagian dari gerakan pengkondisian untuk merintis pengesahan undang-undang perkawinan sejenis, laki-laki kawin dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan.

"Beberapa anggota DPR RI kabarnya telah melawat ke Copenhagen, Denmark, untuk belajar undang-undang perkawinan sejenis," kata Hasyim.

Padahal, lanjut pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu, perkawinan sejenis sangat bertentangan dengan semua agama.

"Perkawinan sejenis bukan hanya bertentangan dengan agama-agama tapi bertentangan dengan kodrat," katanya.

Dikatakannya, di Eropa Barat dan Amerika, gerakan perkawinan sejenis digerakkan oleh kaum atheis.

"Homoseksual dan lesbi adalah penyakit kejiwaan dan sosial yang harus disembuhkan dengan psikoterapi dan pembinaan, bukan dilegalisir," katanya.

Oleh karena itu, katanya, partai-partai yang mengaku Islam di parlemen harus menjaga agar tidak kebobolan, demikian juga umat beragama harus bersiap-siap.

"Saat inilah waktunya umat Islam bersatu melakukan nahi mungkar. Kalau gerakan atheisme ini menggunakan HAM, padahal isinya merusak, maka umat beragama harus menggunakan HAM juga untuk penyelamatan agama," katanya.

Ia memperingatkan ormas Islam agar tidak mudah dikelabuhi oleh pihak atau kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu atas dasar membela minoritas.

"HAM tidak boleh dipakai merusak tatanan Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Hasyim.
Seperti diketahui, diskusi Irshad Manji Jumat (04/05/2012) malam di Teater Salihara, dibubarkan polisi akibat keberatan warga masyarakat di Pasr Minggu.

Irshad Manji adalah seorang feminis Kanada yang juga dikenal pegiat lesbian. Dalam bukunya edisi Indonesia berjudul “Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini”, menggugat sejumlah ajaran pokok dalam Islam, termasuk keimanan kepada keotentikan Al-Quran serta kema’shuman Nabi Muhammad.

Bahkan ia mengakui sendiri dalam berbagai tulisan dalam bukunya, mengaku banyak terpengaruh penulis novel yang pernah menghina Nabi Muhammad, Salman Rushdie. Pria asal India yang pernah difatwakan hukuman mati akibat novel “Ayat-Ayat Setan” namun dilindungi dan dibesarkan namanya oleh Barat.[hidayatullah/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.